Kabar Baik, 26 Obat Fomepizole untuk Gangguan Ginjal Akut Tiba di RI Hari Ini
Krjogja.com Jenis Media: News
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersiap menggelar konferensi pers “Perkembangan Gangguan Ginjal Akut di Indonesia”, di kantor Kemenkes, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Pada bulan Agustus 2022, kasus gangguan ginjal akut pada anak menunjukkan t
Krjogja.com - Jakarta - Sebanyak 26 obat Fomepizole untuk Gangguan Ginjal Akut Atipikal Progresif (GgGAPA) direncanakan tiba di Indonesia hari ini, Minggu (23/10/2022). Kabar baik ini disampaikan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin.
"(Fomepizole) datang hari ini, di hand carry, dibawa, diterbangkan. Nanti ada orang yang ambil," ucap Budi Gunadi usai acara senam sehat dalam rangka Hari Osteoporosis Nasional di Gelora Bung Karno Jakarta pada Minggu, 23 Oktober 2022.
Budi Gunadi menyebut, jumlah obat Fomepizole yang datang sebanyak 26 vial. Obat yang terbilang masih langka tersebut didatangkan dari Singapura dan Australia.
"Kita dapat dari Singapura 10 vial, lalu dari Australia 16 vial. Jadi, saya berterima kasih karena obat ini masih langka. Saya telepon Menteri Kesehatan Singapura dan Australia," lanjutnya.
Kedatangan Fomepizole yang termasuk jenis antidotum atau antidot (antidote) sebagai obat penawar untuk mengatasi keracunan ini bagian dari pemesanan Pemerintah Indonesia dengan total 200 vial. Artinya, kedatangan 200 vial obat akan dilakukan secara bertahap. Tahap awal baru 26 vial dulu, kemudian sisanya menyusul.
Fomepizole dapat menangani gangguan ginjal akut yang mampu mengikat zat berbahaya dalam tubuh. Penggunaan obat ini dengan cara injeksi melalui injeksi pada pembuluh darah vena (intravena).
Pada kasus gangguan ginjal akut di Indonesia yang kini berjumlah 241 kasus (data per 21 Oktober 2022), ditemukan senyawa kimia berbahaya pada tubuh, yakni Etilen Glikol (EG), Dietilen Glikol (DEG), dan Etilen Glikol Butil Ether (EGBE) dari hasil uji lab obat sirup yang dikonsumsi.
Sentimen: negatif (79.5%)