AKURAT.CO, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Guspardi Gaus mengapresiasi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang semakin intensif berkunjung ke pesantren dan menemui tokoh ulama. 

Menurutnya, silaturahmi yang dibangun Dudung untuk menyamakan visi dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia. 

"Tentu kita memberikan apresiasi bahwa KSAD (Dudung) melakukan silaturahim, pendekatan kepada ulama dan pesantren karena umat Islam di Indonesia itu kan lebih dari 86%," ujar Guspardi, dalam keterangan tertulis, Senin (24/10/2022).

"Bagaimana mungkin ide besar tentang kebangsaan, keumatan, pemerintahan dan ke Indonesiaan bisa dibangun jika tidak ada pendekatan secara kekeluargaan. Dengan merajut tali silaturahim melalui pendekatan kekeluargaan, akan muncul ide dan gagasan bagaimana membangun persatuan dan kesatuan, sehingga visi misi KSAD akan mudah dicerna, diterima oleh ulama dan pesantren," ulas Politisi PAN ini. 

Menurut Guspardi, Jenderal bintang empat ini menyadari bahwa kekuataan TNI bukan hanya terletak pada kelengkapan persenjataan tempur, jumlah pasukan yang banyak dan terlatih, tapi juga kekuatan jiwa dan spiritual. 

Apalagi, lanjut Guspardi, negara ini dihuni oleh mayoritas umat muslim. Orang Indonesia itu sifatnya kekeluargaan, pendekatan itu tentu dibangun dengan silaturahim. 

"Dengan pendekatan kekeluargaan itu akan dengan mudah berinteraksi, melakukan sosialiasasi kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah terutama dalam hal pertahanan dan keamanan, sehingga kebijakan itu mendapat dukungan dari ulama, pesantren, dan umat Islam," katanya.

Oleh karena itu, dia menilai apa yang dilakukan oleh pak Dudung sudah benar. Dengan kunjungan yang dilakukan Jenderal Dudung ke pesantren dan menemui ulama tentu akan mendapat dukungan dari semua kalangan.

"Hal itu sangat penting dalam upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan membangkitkan rasa nasionalisme di tengah-tengah masyarakat. Memang salah satu tugas TNI harus bisa memperkuat sendi-sendi nasionalisme di tengah-tengah masyarakat,” pungkas anggota Baleg DPR RI itu.[]