Sentimen
Negatif (91%)
24 Okt 2022 : 12.53
Informasi Tambahan

Kasus: kecelakaan

Tokoh Terkait

Periksa 18 Saksi, Bareskrim Belum Tetapkan Tersangka di Kasus ACT

24 Okt 2022 : 19.53 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional

Periksa 18 Saksi, Bareskrim Belum Tetapkan Tersangka di Kasus ACT
Jakarta, CNN Indonesia --

Bareskrim Polri hingga kini belum menetapkan tersangka kasus dugaan penyelewengan dana Aksi Cepat Tanggap (ACT). Padahal, penyidik sudah memeriksa 18 saksi sejak Jumat (8/7).

"Sudah 18 orang saksi diperiksa," kata Kasubdit IV Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri Kombes Andri Sudarmaji saat dikonfirmasi, Selasa (19/7).

Dari 18 orang saksi yang diperiksa, di antaranya adalah pendiri sekaligus mantan Presiden ACT Ahyudin dan Presiden ACT Ibnu Khajar.

-

-

Ahyudin dan Ibnu Khajar diperiksa secara maraton oleh penyidik sejak Jumat (8/7) hingga Senin (18/7) kemarin.

Andri menambahkan penyidik kembali menjadwalkan pemeriksaan terhadap Ahyudin pada Rabu (20/7). Sementara itu, penyidik sudah selesai memeriksa Ibnu Khajar.

"Untuk Ibnu Khajar pemeriksaan sudah cukup, Ahyudin besok ada jadwal (pemeriksaan)," jelasnya.

Saksi-saksi lain yang diperiksa penyidik Bareskrim, di antaranya yaitu Manajer PT Lion Mentari Ganjar Rahayu dan Sekretaris ACT periode 2009-2019 yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina ACT, Novariadi Imam Akbari.

Selanjutnya, ada Ketua Dewan Syariah Yayasan ACT Amir Faishol Fath dan Pengurus/Senior Vice President Operational Global Islamic Philantrophy Heryana Hermain.

Pemeriksaan saksi-saksi masih berlanjut hingga hari ini. Saksi yang kembali dimintai keterangannya siang ini adalah Hariyana Hermain dan Amir Faishol Fath.

Saat ini, Polri tengah mengusut dugaan penyelewengan dana CSR korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 yang dilakukan ACT. Kasus sudah naik ke tahap penyidikan.

Dalam hal ini Boeing menunjuk ACT sebagai pengelola dana sosial. Boeing memberikan dua santunan, yakni uang tunai kepada para ahli waris masing-masing sebesar US$144.500 atau sebesar Rp2,06 miliar dan bantuan nontunai dalam bentuk CSR.

Mantan Presiden ACT Ahyudin mengatakan dana CSR itu dipakai untuk membangun fasilitas umum. Menurutnya, penggunaan dana masih berjalan hingga Januari lalu. Setelah itu, dia tidak mengetahui karena sudah tidak bekerja untuk ACT.

(tfq/tsa)

[-]

Sentimen: negatif (91.4%)