Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Tesla
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Ya Tanya Elon Musk kalau Itu
Gelora.co Jenis Media: News
GELORA.CO - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal lanjutan kerjasama dengan taipan dunia Elon Musk.
Dilansir TribunWow.com, Jokowi membeberkan pertemuan dan sambungan teleponnya dengan CEO Tesla tersebut.
Selain itu, Jokowi juga memberikan pandangan terkait iklim investasi di Indonesia.
Dalam wawancara dengan reporter dari Al Jazeera, Sabtu (22/10/2022), Jokowi membeberkan komunikasinya dengan Elon Musk.
Sang Presiden mengatakan baru pertama kali bertemu dengan Elon Musk saat berkunjung ke Space X.
Namun, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sudah berkali-kali bertemu dan berunding dengan Elon Musk.
"Saya pernah bertelepon dengan Elon Musk dua kali, kemudian bertemu langsung dengan Elon Musk di Space X satu kali," kata Jokowi dikutip kanal YouTube Al Jazeera.
"Menteri koordinator kami mungkin sudah bertemu dengannya lebih dari 10 kali."
Sebagaimana diketahui, pertemuan Jokowi dan Elon Musk membahas mengenai penawaran investasi nikel di Indonesia.
Mengingat Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya nikel terbesar di dunia.
. Bocorkan Hasil Diskusi dengan Putin dan Zelensky, Jokowi: 6 Bulan Lagi Tidak Ada yang Bisa Dimakan
Mineral inilah yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan baterai untuk mobil maupun motor listrik.
Karenanya, tak heran jika Jokowi maupun Luhut berusaha menggandeng Tesla sebagai pelopor mobil listrik pertama.
Namun hingga kini, Elon Musk belum menyetujui tawaran untuk berinvestasi di Indonesia.
Ditanya soal perundingan dengan Elon Musk yang tak juga menemui kesepakatan, Jokowi mengangkat kedua tangannya.
"Ya tanya Elon Musk kalau soal itu," jawab Jokowi.
Tak hanya Elon Musk, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia bersedia menerima investor dari negara maupun perusahaan mana pun.
"Tapi Indonesia siap untuk menjadi lokasi pembangunan mobil listrik untuk semua negara, untuk semua perusahaan, dan untuk siapa saja."
Indonesia, menurut Jokowi, menyediakan bahan baku, konsumen, pasar, bahkan segala yang dibutuhkan utuk menggerakkan investasi.
Hanya saja, ia mengakui adanya keengganan dari sejumlah pihak melihat kondisi ekonomi global yang diperkirakan akan mengalami resesi.
Namun, hal ini dirasa tak menjadi halangan lantaran Indonesia memiliki sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendulang keuntungan saat ini juga.
"Kita punya pasarnya, konsumennya ada, permintaannya ada, jadi kita punya semuanya," ujar Jokowi.
"Mungkin investor melihat kondisi ekonomi dunia saat ini, tapi dengan apa yang sudah Indonesia lakukan, termasuk perubahan struktural, untuk investasi kita punya omnibus law, dan pembangunan infrastruktur masif secara merata di Jawa dan daerah lain, saya kira ini adalah faktor penarik."
"Dan sebetulnya kesempatan untuk berinvestasi adalah sekarang."
Sentimen: positif (49.6%)