Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Cimahi
Tokoh Terkait
IKN Sepi Investasi, Said Didu: Makin Hari Semakin Jelas Fakta Ibu Kota Baru
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, mengungkapkan fakta mengenai prospek investasi di IKN (Ibu Kota Negara) di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
Hingga saat ini, masih belum ada kejelasan mengenai investor yang akan berinvestasi di IKN.
Pada awal digemborkannya IKN, pemerintah mengabarkan jika akan mendapatkan investasi dari SoftBank.
Namun, tidak lama setelah pemerintah mengabarkan investasi tersebut, SoftBank justru mundur.
Baca Juga: Motif Penusukan di Cimahi, Karena Ingin HP tapi Tak Berhasil, Pelaku Diamankan di Kos-kosan di Sukasari
Setelah SoftBank, pemerintah kembali mengumumkan akan mendapatkan investor dari Timur Tengah. Namun, hingga saat ini, hal tersebut juga masih belum jelas.
Belum lama ini, pemerintah mengumkan jika Tony Blair tertarik untuk berinvestasi di IKN, tetapi kabar tersebut juga belum jelas.
"Awalnya mereka mungkin menganggap ada prospek, tetapi kan semakin hari kelihatan semakin tidak ada prospek. Nah, jadi menerut saya, saya menyatakan sekarang IKN sudah dipasarkan bagaikan pemasaran real estate oleh Presidne, tapi dampaknya tetap enggak laku," kata Said Didu.
Said Didu juga mengungkapkan fakta jika tidak ada konglomerat yang mau berinvestasi di IKN.
Baca Juga: Buntut IKN, Jokowi Disebut Turun Derajat
"Karena faktanya memang tidak memungkinkan secara ekonomi. Jadi kalau konglomerat mau masuk, saya enggak yakin mereka mau masuk ke sana," ujar Said Didu.
Tidak adanya konglomerat yang masuk untuk berinvestasi di IKN, membuat Said Didu menyimpulkan jika proyek pembangunan tersebut berdasarkan kepentingan politik.
"Jadi inilah fakta bahwa perencanaan politis tidak selalu bisa ekonomis. Ini kan keputusan politik bukan keputusan perencanaan. Janganlah perencanaan politis mendominasi pembangunan di Indonesia, itu akan selalu jadi masalah. Ada tiga tahapan perencanan, mulai dr bawah, teknis teknologi, birokratis, dan keputusan politik," ujar Said Didu dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube MSD.***
Sentimen: netral (86.5%)