Sentimen
Positif (66%)
23 Okt 2022 : 23.34
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: Universitas Indonesia, UGM

Kab/Kota: Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo

Partai Terkait

Sistem Demokrasi di Indonesia Disebut Lebih Maju dari AS

23 Okt 2022 : 23.34 Views 4

Sumutpos.co Sumutpos.co Jenis Media: News

Sistem Demokrasi di Indonesia Disebut Lebih Maju dari AS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Negara Indonesia memiliki keunggulan dibanding negara lain. Namun sayangnya, keunggulan itu tidak dimanfaatkan dengan baik. Bahkan, Indonesia seakan jalan di tempat, sehingga tertinggal dari negara lain.

Hal ini diungkapkan Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Zulfikar Arse Sadikin SIP MSi saat didaulat menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) I, Majelis Wilayah (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Sumut betajuk “Komitmen KAHMI Memperkuat Diri, Bangkit, Bersinergi Membangun Negeri, Menuju Peradaban Baru di Tengah Era Diskusi Post Truth Degradasi Nilai Kebangsaan” yang digelar di Lantai 5 Gedung Al Munawwarah Asrama Haji Medan, Jalan Jenderal Besar AH Nasution, Sabtu (22/10/2022).

“Bangsa, negara kita ini sebenarnya punya banyak kelebihan. Dari sisi ideologi, kita punya Pancasila yang merupakan titik temu dalam keadaan kita, sudah diakui bersama yang sudah menjadi pengikat kita semua,” kata anggota Komisi XI yang akrab disapa Bang Zul ini.

Sedangkan di bidang politik, lanjut Bang Zul, walaupun Indonesia bersuku bangsa, kita sepakat bersatu bangsa yaitu Bangsa Indonesia. “Ini berbeda dengan di Eropa dan Timur Tengah. Di Eropa itu, negara lebih mementingkan asal suku. Tapi kalau di Timur Tengah, berbagai macam negara berasal dari satu bangsa. Tapi kita, berbagai bangsa itu sepakat dengan Negara Indonesia dan cukup tegak dengan satu bangsa yaitu Bangsa Indonesia,” tegas alumni Strata Satu (S-1) Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM ini.

Anggota DPR dari Dapil Dapil Jawa Timur III (Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo) ini juga mengungkapkan, di bidang politik, sebenarnya sistem demokrasi Indonesia juga lebih maju dari pada Amerika. “Mereka butuh ratusan tahun agar orang kulit hitam dan perempuan mempunyai hak pilih. Sedangkan di Indonesia, begitu kita merdeka, langsung warga Negara Indonesia, siapa pun, berlatar belakang apapun, dan perempuan sekaligus punya hak pilih,” kata alumni Program Studi Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia itu.

Sementara di bidang ekonomi, kata Ketua PB HMI Periode 2004-2006 itu, Indonesia punya banyak sumber daya alam yang luar biasa. Banyak negara-negara lain yang tidak punya sumber daya alam seperti di Indonesia, mulai dari darat, laut, udara, tumbuh-tumbuhan, fauna dan flora sangat kaya, seperti lagu Koes Plus, tongkat kayu dan batu jadi tanaman,” ujar Bang Zul.

Selain itu di bidang sosial, sambung dia, masyarakat Indonesia gemar saling tolong-menolong. Dari masing-masing suku, punya kearifan lokal yang biasa disebut gotong-royong. Masyarakat mudah sekali melakukan sosial, berbudaya terbuka. “Silahkan, dari mana pun masuk, kita trust, literasi, asimilasi, tidak sekedar adopsi, pikiran kita menjadi terbuka,” sebutnya.

“Pertahanan dan keamanan kita juga sangat bagus. Banyak negara lain yang takut dengan Indonesia, bukan karena esensial posnya. Tapi karena kekuatan rakyat. Kita tidak mengenal ‘tentara bayaran’, yang kita kenal prajurit berjuang, dan tentara bersama rakyat. Itu berbeda dengan negara lain,” kata calon Presidium MN KAHMI ini.

Namun demikian, Bang Zul sangat menyayangkan, setelah Kemerdekaan RI ke-77 tahun, Bangsa Indonesia terkesan jalan di tempat. “Kita tidak melangkah lebih cepat dengan potensi yang kita miliki. Kita malah kalah dengan negara tetangga. Kita selalu kembali kepada masalah yang sama, setiap orde atau rezim, kita ingin keluar dari masalah yang dihadapi. Tapi ketika berjalan kembali kemasalah yang sama. Kita hampir tidak ada yang tidak punya masalah,” pungkas aktivis berdarah Batak-Sunda yang lahir di Jawa itu. (rel/adz)

Sentimen: positif (66.5%)