BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menanggapi adanya kasus gangguan ginjal akut. Dia menilai, pola penyakit misterius tersebut mirip dengan serangan Covid-19 pada 2020.

Apalagi, sejauh ini belum ada kesimpulan pasti terkait penyakit yang bernama lengkap Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Atypical Progressive Acute Kidney Injury yang mayoritas menyerang anak-anak tersebut.

"Kita sedang meneliti secara maksimal dengan Dinkes, per hari ini kita belum 100 persen memahami. Jadi seperti covid di awal-awal," kata Ridwan Kamil di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Sabtu 22 Okotober 2022.

Baca Juga: Kapan BSU Tahap 7 Cair? Ini Syarat dan Cara Mengambil BSU 2022 di Kantor Pos

Ridwan Kamil mengaku belum dapat berbicara lebih jauh terkait kebijakan yang akan diambil pemerintah provinsi Jawa Barat (Jabar) dalam kasus ini.

"Nah nanti saya kabari lagi setelah konsolidasi para ilmuwan maupun dokter terkait ini penyebabnya apa. Apakah hanya gara-gara yang digosipkan obat, atau ada faktor lain, ada virus baru. Kita belum tahu sedalam itu," ungkapnya.

Ridwan Kamil meminta kepada masyarakat khususnya orang tua untuk lebih berhati hati dalam memberikan obat kepada anak anaknya.

Menurutnya, orang tua harus terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan dokter terkait obat obatan yang akan diberikan kepada anak anak mereka.

Baca Juga: Djuanda Kartawidjaja Menetap di Cicalengka

"Kita sudah memberikan edukasi kepada masyarakat agar berhati-hati, selalu berkonsultasi ke dokter terkait permasalahan kesehatan anak-anak khususnya balita," tegasnya.

Ridwan Kamil tak menampik bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan opsi adanya satgas khusus layaknya dalam penangan Covid 19. "Iya itu juga sedang proses," tandasnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat (Jabar) mencatat 15 kasus baru gangguan ginjal akut. Dari 10, saat ini ada 25 kasus gangguan ginjal akut di Jabar.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Ryan Bayusantika Rustandi mengatakan kasus tersebut berdasarkan laporan yang masuk ke Dinkes Jabar per 21 Oktober 2022.

Baca Juga: Catat! Ini Daftar Pemain Timnas Kroasia hingga Belgia, Para Bintang di Grup F Piala Dunia 2022

"Untuk per hari ini yang kami dapatkan ada 25 kasus yang telah dinyatakan masuk kedalam gangguan ginjal misterius," kata Ryan saat dihubungi, Jumat 21 Oktober 2022.

Ryan mengungkapkan, mayoritas anak yang mengalami gangguan ginjal akut menjalani penanganan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Sisanya mendapatkan penanganan di Depok, Cirebon, Bogor, dan Kabupaten Bekasi.

"Jadi yang kami dapatkan 21 kasus ini mendapat penanganan di RSHS kota Bandung, lalu di Depok ada 1, Cirebon 1, kota Bogor 1, dan kabupaten Bekasi 1," ungkap Ryan.

Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, Sesi Kualifikasi dan Race

Sejauh ini, kata Ryan, ada 15 pasien gangguan ginjal akut yang dinyatakan meninggal dunia.

"Meninggal ada 15 kasus, jadi case fatality rate nya ada 60 persen," pungkasnya.***