Sentimen
Negatif (97%)
23 Okt 2022 : 16.30
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Minta Luqman Hakim Sosialisasikan Usulan Mahfud MD Soal Koruptor Dihukum Mati, Faizal Assegaf: Jangan Hipokrit

23 Okt 2022 : 23.30 Views 1

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Minta Luqman Hakim Sosialisasikan Usulan Mahfud MD Soal Koruptor Dihukum Mati, Faizal Assegaf: Jangan Hipokrit

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Kritikus Faizal Assegaf meminta anggota DPR RI Fraksi PKB Luqman Hakim agar segera sosialisasikan usulan Menko Polhukam Mahfud MD.

"Pak @LuqmanBeeNKRI sebagai politisi yang hidup dari upah rakyat di parlemen, saya perintahkan anda segera sosialisasikan usulan pak @mohmahfudmd," ujar Faizal Assegaf dikutip dari unggahan twitternya, @faizalassegaf (23/10/2022).

Lanjut Faizal menambahkan, usulan Mahfud MD yang dimaksud tersebut, seperti kasus Bendum PBNU Mardani Maming dan aktor skandal kardus durin.

"Ajak Yahya Staquf dan Menag berantas kejahatan korupsi, jangan hipokrit," tandasnya.

Sebelumnya, dengan tegas Mahfud MD menyatakan jika koruptor dapat menerima hukuman mati. Pernyataan tersebut Mahfud sampaikan dalam sebuah wawancara di salah satu stasiun televisi beberapa waktu yang lalu.

Potongan videonya itu kemudian tersebar di media sosial. Hal tersebut dikarenakan wacana hukuman mati untuk koruptor sudah lama dibicarakan di ruang publik.

Tujuan dari perbincangan tersebut ialah sebagai upaya jera karena banyak sekali pejabat publik yang masih mempraktekan kegiatan korupsi.

Dalam pernyataanya itu, Mahfud MD dengan tegas akan memberikan hukuman mati kepada koruptor dengan tanpa syarat.

"Kalau saya jadi presiden hukuman mati bagi koruptor harus diberlakukan tanpa syarat dalam keadaan krisis," ujar Mahfud MD.

Pernyataan Mahfud MD tersebut selanjutnya lebih spesifik bahwa koruptor melakukan korupsi di saat negara tengah dalam kondisi krisis ekonomi maka hukuman mati layak diberikan.

"Coret krisisnya itu pokoknya koruptor dihukum mati aja," tegas Mahfud MD.

Mahfud MD juga menyebutkan jika motif korupsi kebanyakan dilatarbelakangi oleh biaya politik yang sangat tinggi sehingga mereka mencoba untuk mengembalikan modalnya.

"Sekarang kalau mau jadi anggota DPR dia harus bikin spanduk, iklan dan sebagainya itu tidak terbayangkan jumlahnya dengan gaji yang diterima," pungkasnya.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: negatif (97.7%)