Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Vivo
Kasus: covid-19
Harga BBM AS Tembus Rp 77 Ribu, Biden Lepas Cadangan Minyak
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joe Biden akan merilis lagi cadangan minyak strategis Amerika Serikat (AS) sebanyak 15 juta barel di pasar. Kabar ini disampaikan seorang pejabat senior AS.
Perintah itu, yang akan diumumkan Biden dalam pidatonya, menjelaskan bahwa pemerintah AS siap untuk melakukan penjualan tambahan yang signifikan menjelang musim dingin jika diperlukan karena tindakan Rusia atau lainnya yang mengganggu pasar global.
"Tahap baru dari cadangan minyak strategis akan menyelesaikan pelepasan 180 juta barel resmi pada musim semi, sebagai tanggapan atas kenaikan harga terkait dengan serangan Rusia ke Ukraina," kata seorang pejabat senior AS, mengutip AFP, Rabu (19/10/2022).
Biasanya, cadangan itu disimpan untuk menanggapi situasi seperti penutupan terkait badai di kilang minyak. Ini merupakan langkah Biden untuk menenangkan pasar energi dan melindungi ekonomi terbesar dunia dari guncangan perang Rusia di Ukraina.
Biden memiliki kekhawatiran domestik yang serius, di mana harga bensin pada satu titik rata-rata lebih dari US$5 atau sekitar Rp77 ribu per galon, sehingga menyebabkan gejolak di masyarakat.
Sementara itu, seorang pejabat senior, yang berbicara dengan syarat anonim, menekankan bahwa cadangan minyak strategis tidak digunakan secara tidak bertanggung jawab.
"Ini adalah sinyal penting bagi produsen bahwa cadangan minyak strategis akan menjadi bagian dari membantu memodernisasi dan menstabilkan arus harga, tidak hanya ketika harga naik, tetapi juga ketika harga turun," katanya.
Saat ini, cadangan tetap dalam kondisi yang baik, dengan lebih dari 400 juta barel. "Itu masih jumlah yang besar dan memungkinkan kesempatan tambahan... jika kita perlu melakukan lebih banyak penjualan," katanya.
Pejabat itu menggambarkan penggunaan cadangan minyak strategis sebagai jembatan brilian dari momen krisis, dan memainkan peran yang sangat konstruktif melalui periode waktu yang sangat menantang.
Namun, dengan volatilitas tambahan yang diharapkan dari Rusia dan tingkat produksi masih belum kembali ke tingkat sebelum pandemi Covid-19, menurutnya stabilitas AS atas kepemilikan minyak belum cukup.
[-]
-
Shell, Vivo dan BP AKR Kompak Turunkan Harga BBM
(luc/luc)
Sentimen: positif (98.8%)