Sentimen
Negatif (99%)
23 Okt 2022 : 09.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Serang

Tokoh Terkait

Larang Penjualan Obat Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Menkes: Kalau Kita Diem, Seminggu Berapa Banyak yang Meninggal?

23 Okt 2022 : 09.15 Views 1

Jitunews.com Jitunews.com Jenis Media: Nasional

Larang Penjualan Obat Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Menkes: Kalau Kita Diem, Seminggu Berapa Banyak yang Meninggal?

Budi mengatakan ada 241 pasien gagal ginjal akut pada anak yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia, 133 diantaranya meninggal dunia.

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan data terbaru terkait kasus gagal ginjal akut pada anak yang terjadi di Indonsia.

Budi mengatakan ada 241 pasien gagal ginjal akut pada anak yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia, 133 diantaranya meninggal dunia.

Ia kemudian mengungkapkan bahwa tujuh dari 11 pasien gagal ginjal akut pada anak yang dirawat di RSCM dinyatakan positif memiliki cemaran etilen gliko dan dietilen glikol.

Heboh Gagal Ginjal Akut Serang Anak-anak, Menkes: Sedang Diteliti Dokter RSCM

Dimana zat tersebut merupakan zat atau senyawa yang juga ditemukan WHO berisiko pada ginjal sebagaimana kasus yang terjadi di Gambia.

"Kita tes di anak-anak tersebut, ternyata dari anak-anak yang kita tes, yang ada di RSCM, dari 11, 7 anak positif memiliki senyawa berbahaya tadi, yaitu etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG), jadi confirmed," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers, Jumat (21/10/2022).

"Itu lebih dari 50 persen ini (kasus) disebabkan oleh senyawa kimia tadi, nah kita langsung cek etilen glikol, dietilen glikol itu kalau masuk ke tubuh kita kan mengubah senyawa kimia tadi menjadi asam oksalat, kalau masuk ginjal bisa menjadi kristal-kristal kecil yang sangat tajam, sehingga jika ada di balita kita ya rusak ginjalnya," sambungnya.

Berdasarkan temuan itu, pemerintah, kata dia, langsung mengambil langkah tegas untuk menghentikan penjualan obat-obatan yang diduga tercemar DEG dan EG. Ia mengatakan bahwa pemerintah harus mengambil langkah serius untuk menghindari risiko kasus kemarian yang terus bertambah.

"Jadi kalau kita diem sampai nunggu pasti, seminggu itu bisa berapa banyak yang meninggal," ucap dia.

"7 dari 11 ternyata ada nyawa kimia yang tadi dari who, kalau senyawa kimia ini ada logikanya ginjalnya rusak karena gara-gara ada kristal-kristal, dibiopsi sama teman-teman RSCM confirm, ternyata ginjal-ginjal rusak karena adanya kalsium oksawat tadi yang merusak ginjalnya," pungkasnya.

Minta Hindari Sementara Penggunaan Paracetamol Sirup untuk Anak, IDAI Beberkan Alasannya

Sentimen: negatif (99.9%)