Sentimen
Negatif (100%)
23 Okt 2022 : 07.03
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait

Identifikasi 241 Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Menkes: Bukan Gara-gara Vaksin Covid-19

Jitunews.com Jitunews.com Jenis Media: Nasional

23 Okt 2022 : 07.03
Identifikasi 241 Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Menkes: Bukan Gara-gara Vaksin Covid-19

Menkes mengatakan bahwa kasus gagal ginjal akut pada anak ditandai dengan penurunan kondisi tubuh yang sangat cepat.

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada 241 kasus gagal ginjal akut pada anak yang ditemukan di 22 provinsi di Indonesia.

Ia menyebut 55 persen kasus gagal ginjal akut pada anak atau sejumah 133 kasus meninggal dunia.

"Kita sudah mengidentifikasi ada 241 kasus gangguan ginjal akut atau AKI di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari kasus," kata Budi dalam konferensi pers Jumat (21/10/2022).

Minta Hindari Sementara Penggunaan Paracetamol Sirup untuk Anak, IDAI Beberkan Alasannya

Ia mengatakan bahwa kasus gagal ginjal akut pada anak ditandai dengan penurunan kondisi tubuh yang sangat cepat.

"Kita lihat yang masuk RS cepat sekali kondisinya memburuk sesudah lima hari urine menurun secara drastis," ujar dia.

Lebih lanjut, ia memastikan bahwa penyebab kasus kasus gagal ginjal akut pada anak bukan karena Covid-19. Ia mengatakan demikian, meskipun sebelumnya ada dugaan keterkaitan dengan Covid-19.

"Bukan gara-gara vaksin COVID-19 dan COVID-19," tandasnya.

Budi Gunadi Sadikin kemudian mengungkapkan bahwa tujuh dari 11 pasien gagal ginjal akut pada anak yang dirawat di RSCM dinyatakan positif memiliki cemaran etilen gliko dan dietilen glikol.

Dimana zat tersebut merupakan zat atau senyawa yang juga ditemukan WHO berisiko pada ginjal sebagaimana kasus yang terjadi di Gambia.

"Kita tes di anak-anak tersebut, ternyata dari anak-anak yang kita tes, yang ada di RSCM, dari 11, 7 anak positif memiliki senyawa berbahaya tadi, yaitu etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG), jadi confirmed," bebernya.

"Itu lebih dari 50 persen ini (kasus) disebabkan oleh senyawa kimia tadi, nah kita langsung cek etilen glikol, dietilen glikol itu kalau masuk ke tubuh kita kan mengubah senyawa kimia tadi menjadi asam oksalat, kalau masuk ginjal bisa menjadi kristal-kristal kecil yang sangat tajam, sehingga jika ada di balita kita ya rusak ginjalnya," sambungnya.

Berdasarkan temuan itu, pemerintah, kata dia, langsung mengambil langkah tegas untuk menghentikan penjualan obat-obatan yang diduga tercemar DEG dan EG. Ia mengatakan bahwa pemerintah harus mengambil langkah serius untuk menghindari risiko kasus kemarian yang terus bertambah.

"Jadi kalau kita diem sampai nunggu pasti, seminggu itu bisa berapa banyak yang meninggal," ucap dia.

Larang Penjualan Obat Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Menkes: Kalau Kita Diem, Seminggu Berapa Banyak yang Meninggal?

Sentimen: negatif (100%)