Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Ponorogo
Ngeri! Tanah di Desa Ngemplak Tiba-tiba Retak, 96 Warga Takut Sampai Mengungsi di Pasar
Indozone.id Jenis Media: News
INDOZONE.ID - Sebanyak 96 orang warga Dusun Ngemplak, Desa Sriti, Kecamatan Sawo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengungsi ke pasar desa setempat imbas banyaknya retakan tanah yang terjadi di wilayah tersebut.
Ketua RT 02 RW 01 Dusun Ngemplak, Pujianto, mengatakan jika pada Selasa (18/10/2022) lalu terjadi longsor di beberapa titik di desanya. Bahkan rumahnya sendiri juga terdampak longsor akibat tebing setinggi 10 meter di samping rumahnya ambrol.
Rumah warga terancam tanah longsor (Z Creators/Gayuh Satria)Selain longsor, hingga saat juga banyak retakan-retakan tanah yang berada di sekitar wilayah Dusun Ngemplak. Bahkan lebih parahnya, retakan tanah kebanyakan ada di atas tebing yang letaknya juga bersebelahan dengan rumah warga.
Warga mengungsi di pasar setempat (Z Creators/Gayuh Satria)Hal itu membuat sejumlah warga was-was, terlebih curah hujan yang masih sangat tinggi membuat pergeseran tanah dan jumlah retakan terus bertambah. Akhirnya sejak Kamis (20/10/2022) sore, warga memilih mengungsi ke pasar desa setempat yang memang memiliki kontur tanah lebih stabil dan dirasa lebih aman.
“Sebelumnya mengungsi ke beberapa rumah warga, namun karena dirasa banyak yang terdampak, kita pindah ke pasar desa yang lebih aman,” kata Pujianto.
Dari data yang dihimpun pihak desa, sejumlah 96 warga yang mengungsi terdiri dari 26 KK. Dari jumlah warga yang mengungsi juga terdapat lansia dan bayi, yakni 21 orang lansia, 7 balita, 11 anak-anak dan 57 orang dewasa. Mirisnya seluruh pengungsi hanya tidur beralaskan tikar seadanya.
Pengungsi hanya beralaskan tikar (Z Creators/Gayuh Satria)Saat ini sejumlah pasokan bahan makanan dan dapur umum telah didirikan oleh Dinsos Kabupaten Ponorogo. Tim dari BPBD Ponorogo juga terus melakukan pemantauan terhadap sejumlah titik retakan dan memastikan kondisi warga tetap aman.
“Saat ini yang kami butuhkan kasur lantai, karena berada di pegungan dan intensitas hujan masih tinggi, sehingga suhunya masih sangat dingin,” ujar Pujianto.
Sementara itu, Anggota BPBD Ponorogo, Hadi Susanto, menuturkan jika saat ini telah ada 13 titik retakan dan pergeseran tanah di Dusun Ngemplak. Menurut pengamatan BPBD pergeseran tanah ini diakibatkan oleh pergeseran lempeng bumi dan kontur tanah dari Dusun Ngemplak itu sendiri.
Dapur umum di pusat pengungsian warga (Z Creators/Gayuh Satria)Curah hujan yang masih tinggi juga menjadi faktor utama munculnya sejumlah retakan tanah. Bahkan pergeseran dan penurunan tanah sejak mulai longsor pada Selasa (18/10/2022) lalu berkisar 0,5 sampai 1 sentimeter setiap harinya.
“Selama curah hujan masih tinggi warga masih akan tetap mengungsi,” tutup Hadi.
Artikel menarik lainnya:
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Z CreatorsSentimen: netral (72.7%)