Sentimen
Negatif (94%)
22 Okt 2022 : 20.40
Partai Terkait
Tokoh Terkait

Dukung Langka Kemenkes Tangani Gagal Ginjal Akut, Komisi IX DPR: Kita Mendapat Ujian Lagi

22 Okt 2022 : 20.40 Views 7

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Dukung Langka Kemenkes Tangani Gagal Ginjal Akut, Komisi IX DPR: Kita Mendapat Ujian Lagi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Komisi IX DPR RI mendukung penuh upaya Kementerian Kesehatan dalam menangani Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI) pada anak yang lagi marak.

Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengatakan pihaknya mendukung langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan pemerintah dalam upaya mencegah meluasnya penyebaran kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang pada anak.

“Kondisi ini memang memprihatinkan. Kita mendapat ujian lagi, penyakit gagal ginjal akut misterius ini belum diketahui penyebabnya secara pasti," kata Rahmad Handoyo melalui keterangan resminya, Kamis (20/10/2022).

"Sementara itu kasus bertambah terus dan sudah banyak anak-anak kita yang meninggal. Menyikapi keadaan ini, parlemen mendukung sepenuhnya langkah-langkah yang dilakukan pemerintah,” sambungnya.

Anggota Legislatif Fraksi PDIP ini mengatakan, pihaknya juga setuju dan mendukung penuh langkah pemerintah yang mengeluarkan surat edaran penghentian untuk sementara penggunaan penggunaan obat-obatan berbentuk sirup atau cairan.

Hal ini disebabkan adanya dugaan kandungan etilen glikol (EG) pada jenis obat-obatan tersebut yang disinyalir bisa merusak ginjal.

“Larangan penggunaan obat sirup atau cair sebagai antisipasi penyakit gagal ginjal akut pada anak ini harus jadi perhatian semua pihak. Tak hanya para orang tua, tapi apotek dan puskesmas, semua harus menghentikan sementara penjualan dan penggunaan obat cair tersebut,” kata Legislator Dapil Jawa Tengah V itu.

Masih terkait dengan penghentian penggunaan obat sirup, menurut Handoyo, tidak cukup hanya sebatas larangan pengunguman saja tetapi harus disosialisasikan secara masif kepada publik. Secara terus menerus agar informasi ini benar benar sampai ke masyarakat dan siapapun yang menjual obat-obatnya.

“Tentang hal ini (larangan penggunaan obat cair) masyarakat harus diedukasi secara masih dan optimal. Pemerintah kan bisa memanfaatkan berbagai strategi komunikasi maupun memanfaatkan platform media yang ada,” kata Handoyo.(selfi/fajar)

Sentimen: negatif (94.1%)