JawaPos.com-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan pelelangan proyek Jalan Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena untuk segmen Mamberamo-Elelim bulan depan.

“Insya Allah nanti minggu ketiga November akan diumumkan pelelangannya dimulai dengan pra kualifikasi,” kata Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna dalam acara media briefing di Jakarta, Jumat (21/10).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan DJPI Kementerian PUPR Reni Ahiantini mengatakan, pembangunan proyek itu dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan pengembalian investasi avaibility payment (AP).

Skema pengembalian AP, artinya pembayaran akan dilakukan jika konstruksi telah selesai. Reni menjelaskan, ruas Jalan Mamberamo-Elelim yang akan dibangun memiliki panjang sekitar 50 kilometer.

Lebih lanjut, ia merinci, hanya ruas Jalan Mamberamo-Elelim yang di-KPBU-kan, sementara untuk ruas Jalan Wamena-Jayapura terdiri dari berbagai mekanisme pendanaan. Mulai dari APBN, SBN, dan KPBU. “Panjang Mamberamo-Elelim kurang lebih 50 kilometer dan (hanya) itu yang KPBU,” ujarnya.

Selama pengerjaan, pihaknya akan memastikan pemerintah daerah setempat bisa menyediakan Unit Pelayanan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (UPPPKB). Adapun tugasnya nanti, UPPPKB akan menjaga kualitas jalan tersebut dengan membatasi berat kendaraan.

“Tadi pagi pemerintah setempat sudah berkomitmen untuk membantu penyediaan fasilitas UPPPKB. Karena nantinya yang akan berkomunikasi dengan masyarakat setempat dengan tokoh masyarakat itu akan dibantu jajaran pemda terkait,” imbuhnya.

Lebih jauh Reni mengungkapkan, nantinya Jalan Trans Papua ini akan menjadi satu-satunya jalan penghubung logistik antara Jayapura-Wamena. Menghubungkan 8 kota/kabupaten dan itu, lanjutnya, sangat diperlukan untuk kelancaran logistik.

Lebih lanjut, Reni mengatakan, Ruas Jalan Mamberamo-Elelim saat ini dalam kondisi pemadatan sehingga jika hujan maka sejumlah ruas tidak bisa dilewati kendaraan. Akibatnya, beberapa kendaraan logistik akan berhenti beberapa hari. “Dan itu kenapa diperlukan dan urgensinya itu cukup tinggi dan itu kita perlukan untuk suplai dari Jayapura ke 8 kota kabupaten yang dilintasinya,” urainya. (*)

Editor : Dinarsa Kurniawan

Reporter : R. Nurul Fitriana Putri