Sentimen
Negatif (97%)
22 Okt 2022 : 12.54
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Surabaya, Malang

Pemkot Surabaya Hapus Pemberian PR untuk Siswa SD dan SMP Mulai 10 November 2022

22 Okt 2022 : 12.54 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Pemkot Surabaya Hapus Pemberian PR untuk Siswa SD dan SMP Mulai 10 November 2022

PIKIRAN RAKYAT - Pekerjaan Rumah (PR) merupakan hal yang tampaknya tak bisa dipisahkan dari siswa di Indonesia.

Akan tetapi, pemberian PR dalam jumlah banyak juga bisa membuat para siswa menjadi stres dan justru tidak bisa memahami pelajaran yang diberikan.

Pasalnya, mereka diberikan PR hampir untuk semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.

Oleh karena itu, untuk mengurangi beban siswa, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun akan menghapuskan PR bagi pelajar di tingkat SD dan SMP.

Baca Juga: Viral Aksi Demo Siswa SMAN 1 Turen Malang Desak Pemakzulan Kepala Sekolah

"Resmi kita hapuskan pemberian pekerjaan rumah (PR) bagi pelajar SD dan SMP. Efektif mulai 10 November 2022," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Jumat, 21 Oktober 2022.

Dia menuturkan bahwa pemberian PR untuk siswa SD dan SMP nantinya akan mengutamakan pendidikan karakter.

Bukan berupa soal, PR yang akan diberikan lebih melibatkan siswa pada aktivitas sehari-hari di lingkungan rumah mereka.

"Di rumah dan lingkungan sekitar, “PR”-nya diutamakan pendidikan karakter," ucap Eri Cahyadi.

Baca Juga: Jadwal Tinju Gladiator Boxing Show, Vicky Prasetyo VS Doddy Sudrajat hingga Pesulap Merah Vs Habib Jindan

"Misalnya, membantu orangtua. Atau bila ada teman yang sakit, dijenguk bareng-bareng. Kalau ada kegiatan pentas seni kampung, pelajar bisa ikut jadi panitia. Itulah PR-nya," tuturnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram @ericahyadi_.

Kebijakan penghapusan PR ini akan berlaku mulai 10 November 2022, untuk seluruh SD dan SMP negeri se-Surabaya.

Dengan adanya kebijakan tersebut, diharapkan anak tidak terbebani dengan tugas-tugas pelajaran yang menumpuk.

Sebagai gantinya, pendidikan karakter bagi para siswa di rumah dan di lingkungan sekitarnya akan lebih diutamakan.

Pendidikan karakter itu dapat berupa interaksi dengan orangtua, mengaji/mempelajari kitab suci masing-masing secara bersama-sama, dan sebagainya.***

Sentimen: negatif (97%)