Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: BMW
Tokoh Terkait
NasDem Respons PDIP soal Usung Calon dari Partai Lain
CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menanggapi santai Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyinggung partai mengusung kader partai lain. Menurut dia, sindiran adalah hal biasa dalam politik.
"Kalau disindir-sindir sudah biasa. Tidak masalah juga. Toh, itu hak mereka. Tapi daripada nyindir, ya mending saling menjajaki, siapa tahu cocok. Bisa saja kan?" kata Willy kepada wartawan, Senin (18/7).
Menurutnya, langkah NasDem mengumumkan bakal capres yang mau diusung lebih baik dibandingkan sikap parpol yang tidak mau mencalonkan kader potensial. Willy mengibaratkan, sikap parpol itu seperti menipu diri sendiri.
"Lebih baik seperti NasDem, jujur menyatakan bahwa si a layak jadi capres, meski itu bukan kader NasDem sendiri daripada partainya sendiri tidak mau mencalonkan kadernya yang menonjol dan punya potensi. Itu menipu diri sendiri namanya," ucapnya.
Hasto sebelumnya menyinggung partai politik yang mengalami penurunan elektabilitas lalu berupaya mengusung capres dari kader partai lain.
"Ada satu partai yang elektoralnya turun, kemudian mencoba memunculkan kader partai lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik. Hal-hal seperti ini biarkan rakyat yang menjadi hakim politik," kata Hasto di hadapan kader PDIP Kalimantan Tengah, Minggu (17/7).
Hasto tak menyebut secara gamblang partai apa yang ia ungkit. Namun, berkaca dari dinamika politik belakangan, NasDem adalah partai yang pernah mengusulkan nama kader partai lain untuk diusung sebagai capres yakni kader PDIP Ganjar Pranowo.
Ganjar masuk dalam bursa capres NasDem berdasarkan rekomendasi Rakernas pada 17 Juni lalu.NasDem juga mengusulkan nama Panglima TNI Andika Perkasa sebagai capres. Diketahui, anggota TNI aktif tidak boleh terlibat dalam politik praktis.
Hasto lalu meminta para kadernya untuk tidak memikirkan siapa capres-cawapres yang diusung PDIP pada Pilpres 2024 mendatang. Dia menegaskan bahwa penentuan sosok yang diusung nanti merupakan hak prerogatif Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum PDIP.
"Ibu Mega mempertimbangkan yang terbaik bagi bangsa dan negara, mencari pemimpin yang betul-betul mengakar pada rakyat, dipimpin oleh ideologi Pancasila sehingga bisa menentukan arah masa depan," kata Hasto.
(mts/bmw)
[-]
Sentimen: negatif (79%)