Sentimen
Negatif (99%)
22 Okt 2022 : 08.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Moskow

Pasukan Putin Terdesak, Pejabat Pro-Rusia Mundur dari Kherson

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

22 Okt 2022 : 08.00
Pasukan Putin Terdesak, Pejabat Pro-Rusia Mundur dari Kherson

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan pro-Rusia di wilayah Kherson yang belum lama ini dicaplok Moskow mengungsi dari daerah itu. Hal ini dikarenakan kemajuan serangan Kyiv yang mulai mendekati kota.

Dalam pengumumannya, Kepala wilayah Kherson pro-Kremlin, Vladimir Saldo menyebut kondisi saat ini tidak begitu ideal bagi warga sipil. Namun, ia bertekad akan terus mempertahankan wilayah itu dari Ukraina.

"Seluruh pemerintahan sudah bergerak hari ini ke tepi kiri Sungai Dnieper. Tidak ada yang akan menyerahkan Kherson. Tapi tidak ideal bagi penduduk untuk berada di kota di mana permusuhan akan terjadi," kata Saldo kepada media Rusia dikutip AFP, Rabu (19/10/2022).

-

-


Ia menjelaskan bahwa rencananya pihak Rusia akan memobilisasi hingga 40% warga sipil di wilayah itu untuk menghindari pertempuran. Sebelumnya, Saldo sempat menyatakan ada 500 ribu warga yang akan dievakuasi.

"Kota ini akan sepenuhnya ada, tetapi kita harus menjaga keamanan warga sipil Tidak ada yang akan memberikan Kherson. Militer akan berjuang sampai mati."

"Tidak ada yang panik. Semuanya berjalan dengan baik dan dilakukan secara terorganisir," tambahnya.

Kota Kherson dan wilayah sekitarnya dikuasai Rusia pada awal konflik di musim semi. Namun, Ukraina meluncurkan serangan balik pada bulan Agustus untuk merebut kembali petak-petak sekitar Kherson. Sejauh ini, Kyiv telah mengambil alih beberapa desa yang dekat dengan kota itu.

Keberhasilan Ukraina di Kherson dan juga beberapa wilayah di Kharkiv memunculkan stigma terkait kondisi Presiden Rusia Vladimir Putin yang frustrasi. Seorang mantan politisi Rusia Mark Feygin menyebut Putin telah bergerak tanpa mengetahui arah yang jelas.

"Dia ingin itu menjadi serangan kilat. Para jenderalnya meyakinkannya bahwa itu akan menjadi operasi yang mudah. Sejak runtuhnya poros utara invasi Rusia yang memalukan di musim semi, Kremlin telah mencoba dan gagal untuk merebut kembali momentum," paparnya kepada Newsweek.

"Sering kali selama kampanye ini, tujuan perang ini diubah. Ia juga mengganti jenderal, ia mengganti komandannya di garis depan, ia mengubah tanggal ... ia sekarang dengan panik mencari sekutu baru di Asia dan Timur Tengah."


[-]

-

Putin Tiba-tiba Terbitkan Dekrit Presiden, Soal Apa?
(luc/luc)

Sentimen: negatif (99.9%)