Sentimen
Negatif (100%)
20 Okt 2022 : 20.47
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor, Trenggalek

Tokoh Terkait

Selama 3 Pekan Ada 227 Kejadian Bencana di Indonesia, 33 Orang Meninggal Dunia

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

20 Okt 2022 : 20.47
Selama 3 Pekan Ada 227 Kejadian Bencana di Indonesia, 33 Orang Meninggal Dunia

MerahPutih.com - Selama kurun waktu 1 hingga 20 Oktober 2022, telah terjadi 227 bencana hidrometeorologi di seluruh Indonesia. Akibatnya, 33 orang meninggal dunia.

"Jumlah yang tercatat korban di tiga pekan terakhir, tanggal 1 hingga 20 Oktober 2022. Di seluruh Indonesia ada 33 orang yang meninggal dunia. Ada beberapa yang hilang, dan puluhan ribu yang terdampak," ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (20/10).

Baca Juga

Puan Maharani Minta Pemerintah Fokus Penyelamatan Korban Bencana Alam

Ia menjelaskan, bencana yang melanda tanah air adalah bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, cuaca ekstrem serta tanah longsor.

Angka kejadian dan korban jiwa ini menambah deret bencana selama kurun 2022, mulai Januari hingga 20 Oktober 2022 menjadi 2.888 peristiwa bencana dengan akumulasi korban meninggal sebanyak 188 jiwa, 28 orang masih hilang, 819 luka-luka dan lebih dari 3,63 juta jiwa mengungsi.

Saat ini, BNPB tengah fokus untuk menangani bencana banjir bandang yang melanda sejumlah desa di lima kecamatan Trenggalek. Suharyanto ingin memastikan langkah-langkah tanggap darurat bencana telah dilakukan secara benar oleh pemerintah daerah bersama lintas pemangku kepentingan lainnya, termasuk masyarakat dan sektor swasta.

Ia berharap semua langkah mitigasi dalam kerangka tanggap darurat bencana bisa berjalan lancar, sehingga bisa dilanjutkan ke tahap prarehabilitasi-rekonstruksi atau peralihan rehabilitasi rekonstruksi dan rehabilitasi rekonstruksi.

Baca Juga

Jokowi Perintahkan Para Menteri Antisipasi Ancaman Bencana Cuaca Ekstrem

Suharyanto mengimbau kepada semua pihak, terutama masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan selama periode cuaca ekstrem akhir-akhir ini.

Sebab, potensi bencana memasuki masa hujan biasanya meningkat. Problem bencana yang terjadi juga dipicu oleh perkembangan populasi, eksploitasi sumber daya alam, dan daya dukung alam terhadap hujan yang berkurang.

"Siklus turun hujan juga ada siklus-siklus tertentu. Seperti di Trenggalek, sudah puluhan tahun baru ini terjadi (banjir besar)," ujarnya.

Ia berharap kerja sama berbagai pihak di masing-masing daerah bisa memunculkan solusi untuk meminimalisasi risiko banjir di Trenggalek dan bencana di daerah lainnya terjadi pada tahun-tahun mendatang.

"Sehingga pada 2023, di Trenggalek tidak terjadi banjir. Kalaupun terjadi, tidak seperti sekarang," pungkasnya. (*)

Baca Juga

Bogor Tanggap Darurat Bencana hingga 31 Desember 2022

Sentimen: negatif (100%)