Sentimen
Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Meningkat, Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Belakangan ini, penyakit gagal ginjal akut tengah menghantui anak-anak.
Kendati demikian, penyebab dari gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak ini masih belum diketahui.
Dalam dua bulan terakhir, kasus gagal ginjal akut yang telah dilaporkan didominasi anak berusia 1-5 tahun.
Gejala yang dialami pasien adalah fungsi filtrasi atau penyaringan ginjal yang menurun dengan cepat.
Baca Juga: Memupuk Jiwa Toleran dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Hal ini ditandai dengan meningkatnya konsentrasi kreatinin serum dan nitrogen urea darah atau hingga sama sekali tidak ada produksi urin.
Pasien melaporkan gejala anuria, yaitu pembengkakan tangan dan pergelangan kaki, nyeri, dan sulit buang air kecil, dan mengalami oliguria yaitu sedikit atau jarang mengeluarkan urin dan juga warna urin yang lebih gelap.
Adapun gejala lainnya yang dialami kasus probabel di antaranya demam, diare, muntah, batuk dan pilek.
Baca Juga: Mabes Polri Turun Tangan, Bantu Pantau Peredaran Obat Sirup Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut
Selain itu, hasil pemeriksaan di laboratorium menunjukkan peningkatan ureum kreatinin atau kreatinin kurang dari 1,5 kali atau naik sekira kurang dari 0,3 mg/dL, dan hasil USG didapati bentuk dan ukuran ginjal normal, tidak ada kelainan seperti batu, kista, atau massa.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Instagram akun @dinkeskota.bdg, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan orangtua:
1. Bagi orangtua yang memiliki anak terutama di bawah usia 6 tahun, waspada jika anak mengalami gejala penurunan volume/frekuensi urin atau tidak ada sama sekali dengan atau tanpa demam dan gejala lainnya. Jika mengalami hal ini, segera datang ke fasilitas kesehatan.
Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Hantui Anak-anak, Mabes Polri Bantu Pantau Peredaran Obat Sirup
2. Orangtua untuk sementara tidak memberi anak obat-obatan yang dijual bebas tanpa pengawasan dokter atau tenaga kesehatan yang kompeten. Hal ini berlaku sampai dengan ada pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3. Perawatan untuk anak yang demam di rumah dapat dilakukan dengan mencukupi kebutuhan cairan, kompres air hangat, dan gunakan pakaian tipis. Jika mengalami tanda-tanda berbahaya, segera bawa anak ke Fasilitas Kesehatan.***
Sentimen: negatif (99.9%)