AKURAT.CO Wakil Kepala Staff Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Agus Subiyanto meninjau pembangunan jalan penghubung dua Kecamatan di Kabupaten Bogor dalam kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-115. Dalam kunjungannya, Agus berpesan agar TNI dan pemerintah daerah selalu berkoordinasi supaya mengetahui karakteristik alam di daerah.  

"Jadi memang Dandim harus koordinasi terus dengan pemda yang roadmap tadi itu. Kalau daerah Jawa Barat bagian utara itu karakternya berbeda. Agak ke sini itu pegunungan terus, sehingga membutuhkan jembatan. Maka penting harus tahu karakteristik wilayah sehingga TMMD bisa tepat sasaran," papar Agus Subiyanto.

Kegiatan TMMD ke-115 di Kabupaten Bogor dilakukan di wilayah pegunungan. Program kali ini  membangun jalan penghubung antara Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, dengan Desa Banyuasih, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor sepanjang 1,7 km. 

Agus menambahkan,  lokasi sepanjang pembangunan jalan termasuk daerah rawan terjadi longsor. Dia pun meminta agar penyuluhan terkait pemeliharaan alam dilakukan dengan baik. 

"Memang tempat ini tadi disampaikan daerah pegunungan yang rawan bencana alam. Kalau hujan di sini sering terjadi longsor. Sehingga mungkin dengan adanya penyuluhan tadi itu. Salah satunya mungkin penyuluhan tentang bagaimana memperlakukan alam," tandas Agus. 

Selain itu, Wakasad juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak melakukan penebangan liar di kawasan rawan longsor.  Jika ini tidak ditaati, maka bencana alam seperti longsor dan banjir bisa menimpa kawasan ini. 

"Ditanami yang memang disesuaikan dengan alam di sini. Pokoknya setanah itu harus ada rumput. Sehingga si air itu kalau hujan dia nyerap ke rumput," terangnya.

Dalam kegiatan peninjauan lokasi TMMD ke-115 di Bogor, Wakasad juga disambut oleh ratusan warga, serta dimeriahkan dengan penyambutan seni budaya sunda.

Pembangunan Jalan TMMD ke-115 ini, menghubungkan dua kecamatan, Rumpin dan Cigudeg sepajang 1,7 Meter dengan lebar 10 meter. Bukan hanya itu,  pembangunan fasilitas lainnyapun turut dibangun. Seperti gorong-gorong atau turap sekitar 150 m, mushola, kamar mandi, Pos Kamling, hingga perbaikan rumah tak layak huni.