Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa pembuat chip asal Taiwan mulai mengeluhkan kondisi iklim bisnis pascaketegangan hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Panasnya hubungan geopolitik keduanya disebut telah membuat tantangan serius bagi industri itu.

Taiwan adalah produsen utama cip global yang digunakan dalam segala hal mulai dari mobil dan smartphone hingga pusat data dan jet tempur. Salah satu pembuat chip terbesar di negara itu adalah Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd (TSMC).

Sementara sektor cip mulai melemah karena inflasi, Taiwan menghadapi situasi terjepit antara pasar ekspor terbesarnya, China, dan penyokong terbesarnya, Amerika Serikat (AS). Kondisi ini makin sulit saat Beijing memperkuat klaimnya bahwa Taiwan adalah bagian integral kedaulatannya.

-

-

"Konflik perdagangan AS-China dan eskalasi ketegangan lintas-selat telah membawa tantangan yang lebih serius bagi semua industri, termasuk industri semikonduktor," ujar pimpinan TSMC, Mark Liu, dalam acara konvensi tahunan Asosiasi Industri Semikonduktor Taiwan, Rabu, (19/10/2022) yang dikutip Reuters.

Liu menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, China terus mempromosikan industri semikonduktor domestiknya. Di sisi lain, AS juga telah mengesahkan Undang-undang Semikonduktor untuk mendukung penelitian dan pengembangan dan manufaktur lokal.

Walau menemui beberapa rintangan, Liu memproyeksikan bahwa tahun ini nilai industri cip Taiwan diperkirakan akan meningkat seperlima dibandingkan dengan 2021.

"Kami menantikan industri, pemerintah, dan akademisi Taiwan untuk mengembangkan langkah-langkah konstruktif yang lebih konkret tentang kebijakan industri yang terkait dengan inovasi, penelitian, pendidikan bakat dan retensi untuk mempertahankan keunggulan industri semikonduktor paling kritis Taiwan."

TSMC, yang membuat sebagian besar cipnya di Taiwan, minggu lalu memangkas anggaran investasi tahunannya setidaknya hingga 10% untuk 2022. Dominasi TSMC dalam membuat beberapa chip paling canggih di dunia untuk pelanggan kelas atas seperti Apple dan Qualcomm telah melindunginya di kuartal terakhir dari pelemahan.

[-]

-

Duh! AS-China Ribut Lagi Gegara Status "Air" Negara Ini
(luc/luc)