Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Rawasari
Tokoh Terkait
Penarikan Obat-obatan Sirop dari Rumah-rumah Harus Segera Dilakukan!
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pihak-pihak terkait untuk segera menarik peredaran obat-obatan sirop yang diduga menjadi penyebab munculnya kasus gagal ginjal akut misterius. Penarikan itu harus dilakukan untuk mencegah kembali bertambahnya korban.
"Penarikan obat dari penjualan serta penarikan dari rumah-rumah anak Indonesia harus segera dilakukan. Agar korban meninggal tidak bertambah," ujar Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring, dan Evaluasi KPAI Jasra Putra sebagaimana dikutip dari akun Twitter-nya jasraputra80, Jumat (21/9/2022).
Dia mengajak semua pihak untuk bergotong royong menghadapi ancaman bagi bagi anak-anak Indonesia itu. Karena itu, obat-obat sirop yang telah dinyatakan dilarang untuk dikonsumsi harus segera ditarik dari peredarannya di masyarakat.
baca juga:"Sementara lebih 90 anak (hampir 50 persen) meninggal dunia dari 206 kasus yang terlaporkan. Mari bergotong royong seperti saat pandemi untuk mengurangi korban gangguan ginjal akut progresif atipikal bagi anak-anak kita di Indonesia," ungkapnya.
Salah satu daerah yang banyak ditemukan kasus gagal ginjal akut misterius itu terdapat di Jakarta. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengungkapkan bahwa jumlah kasus gagal ginjal akut misterius di DKI saat ini tercatat sebanyak 71 kasus sejak Januari 2022 hingga Oktober saat ini.
"Data dari Januari 2022 sampai 19 Oktober 2022 pagi ada 71 kasus terlaporkan dari seluruh rumah sakit di DKI Jakarta," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti di Rawasari, Jakarta Pusat, Kamis, (20/10/2022).
Dia memerincinya. Kata dia, dari 71 kasus itu, 60 kasus di antaranya dialami anak usia balita atau setara dengan 85 persen dari total kasus. Sedangkan 11 kasus menyerang anak usia 5 hingga 18 tahun.
"40 (orang) meninggal sejak Januari, 16 perawatan, dan 15 sembuh. Saat ini yang masih mendapatkan perawatan ada 16 orang. Dirawat di RS pemerintah baik vertikal maupun RSUD," ungkapnya. []
Penarikan obat dari penjualan serta penrkn dr rumah2 anak Indo. hrs segra dilakukan. Agar Korban meninggal tdk bertambah, smntr lbh 90 anak (hmpr 50%) meninggal dunia dr 206 kasus yg terlaporkan. https://t.co/uhk76EFVdF
— Jasra Putra (@jasraputra80) October 21, 2022Sentimen: negatif (100%)