Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Paspampres
Kab/Kota: Tiongkok, Lombok
Tokoh Terkait
Pesawat Tempur dan Kapal Perang Kawal KTT G20
Jawapos.com Jenis Media: Nasional
Panglima TNI Kerahkan 18 Ribu Personel Gabungan
JawaPos.com – Persiapan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan melibatkan lintas instansi. Mulai TNI, Polri, pemda, hingga instansi terkait lainnya. Semua akan bekerja sama untuk mengamankan acara yang bakal dihadiri perwakilan dari 19 negara dan Uni Eropa itu.
Sesuai rencana, KTT G20 akan dilaksanakan di Bali pada 15–16 November. Pengamanan forum ekonomi dunia tersebut mendapat atensi khusus dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Dia mengatakan, pihaknya sudah menyusun rencana pengamanan event berskala internasional itu. Sebanyak 18.030 personel gabungan dari TNI, Polri, dan instansi lainnya akan dikerahkan untuk memastikan keamanan para tamu negara.
Andika menjelaskan, TNI juga mengerahkan alat utama sistem persenjataan dari tiga matra: darat, laut, dan udara. ”Jauh-jauh hari sudah kami siapkan paket (pengamanan) untuk 42 kepala negara atau setingkat kepala negara,” kata Andika. Persiapan itu dilakukan untuk mengantisipasi kedatangan kepala negara dari luar negara G20.
Pasukan darat yang bertugas mengamankan KTT G20 turut diperkuat dengan kendaraan lapis baja seperti Anoa. Kendaraan tersebut bakal ditempatkan di beberapa titik. Khususnya di venue utama. ”Intinya, kendaraan berlapis baja itu untuk evakuasi sementara apabila ada kondisi yang bersifat emergency dan mengancam jiwa kepada head of state,” jelas mantan panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) tersebut.
Di laut, sejauh ini belum ada perubahan rencana. TNI-AL tetap akan mengerahkan 12 kapal perang mereka. Seluruh KRI akan beroperasi di sekeliling Pulau Dewata. ”Untuk pengamanan dan pendampingan terhadap kapal-kapal militer negara partisipan yang mungkin akan mengirimkan (pengamanan laut, Red),” beber dia. Tidak berhenti sampai di situ, TNI juga menyiapkan pesawat tempur, helikopter, dan pesawat intai.
Pesawat tempur yang dikerahkan sebanyak empat unit. Terdiri atas dua F-16, satu Sukhoi SU-27, dan satu Sukhoi SU-30. Untuk helikopter, total ada 13 unit yang sudah disiapkan TNI. Terdiri atas enam helikopter TNI-AU, lima helikopter TNI-AL, serta dua helikopter TNI-AD. Selain pesawat tempur, TNI juga menyiapkan dua pesawat Hercules. Satu untuk evakuasi medis dan satu lainnya untuk mengangkut penumpang.
Andika menerangkan, TNI juga menyiagakan satu pesawat angkut Boeing untuk tamu VIP. Ada juga dua unit Boeing yang akan difungsikan sebagai pesawat intai atau intelligence, surveillance and reconnaissance (ISR) ”Jadi, secara umum itu yang kami gelar. Pangkalan udara yang kami siapkan tenaganya total ada 19,” terangnya. Mulai pangkalan udara di Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, sampai Kalimantan.
Andika juga siap berkolaborasi dengan tim pengamanan masing-masing kepala negara yang datang ke Indonesia. Dia sudah beberapa kali datang ke Bali untuk melihat langsung persiapan. Termasuk melakukan tactical floor game atau TFG untuk simulasi pelaksanaan tugas lapangan. Terakhir, TFG berlangsung 30 September lalu.
Perwira tinggi TNI-AD yang besar di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu menyampaikan, TFG dilakukan untuk memastikan kesiapan personel dalam kondisi darurat. Misalnya bila terjadi bencana alam. ”Nanti (TFG) yang kedua sebetulnya keinginan kami akhir Oktober. Tetapi, dari Menko Marves sebagai koordinator menghendaki tanggal 9 (November),” ungkap Andika. Dia memastikan bahwa timnya siap melaksanakan TFG menjelang pelaksanaan KTT G20 itu.
Yang tidak kalah penting, koordinasi dilakukan juga dengan secret service dari Amerika Serikat (AS) dan tim pengamanan pimpinan Tiongkok. ”Dan sejauh ini kami berusaha untuk mengakomodasi. Intinya, kami ingin para kepala negara itu merasa aman dan nyaman,” imbuhnya. ”Jadi, bagi saya biarkan kepala negara itu datang karena merasa benar-benar secure,” tambah pria yang pernah bertugas sebagai komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) tersebut.
Sentimen: netral (66.6%)