Sentimen
Negatif (79%)
21 Okt 2022 : 19.56
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor

Tokoh Terkait

Langkah Antisipatif, Dinkes Kota Bogor Beberkan Penyebab Timbulnya Ginjal Akut

22 Okt 2022 : 02.56 Views 1

JabarEkspress.com JabarEkspress.com Jenis Media: News

Langkah Antisipatif, Dinkes Kota Bogor Beberkan Penyebab Timbulnya Ginjal Akut

JabarEkspres.com, BOGOR – Maraknya kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak usia 6 bulan-18 tahun dalam dua bulan terakhir meningkat hingga lebih dari 200 kasus telah dilaporkan terjangkit gangguan bernama Acute Kidney Injury (AKI). Diketahui jumlah tersebut didominasi anak usia 1-5 tahun.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno mewanti-wanti warga khususnya orang tua untuk tidak panik, tenang namun selalu waspada.

Dia menjelaskan, gangguan ginjal akut dapat diartikan sebagai penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi filtrasi ginjal.

Kondisi itu biasanya ditandai oleh peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia (peningkatan konsentrasi BUN) atau penurunan sampai tidak ada sama sekali produksi urin.

AKI bukan merupakan penyakit primer dan tidak mungkin terjadi tanpa penyakit lain yang mendasarinya.

Penyakit yang mendasari AKI sangat beragam dan berbeda antarkelompok atau usia anak-anak.

Pada kelompok Balita, sambung dia, penyebab AKI di komunitas adalah gangguan hemodinamik misal akibat diare dengan dehidrasi, syok pada infeksi dengue, dan kelainan kongenital ginjal dan saluran kemih yang berat.

Sedangkan pada anak lebih besar sampai remaja, AKI komunitas lebih banyak disebabkan oleh penyakit ginjal seperti glomerulonefritis akut.

“Data dari Kementerian Kesehatan RI per tanggal 18 Oktober 2022 terdapat 206 kasus kumulatif Atypical Progressive Acute Kidney Injury (APAKI) yang tersebar di 20 provinsi, dengan 5 provinsi tertinggi yang melaporkan kasus APAKI adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Aceh. Hingga saat ini belum ditemukan kasus APAKI di Kota Bogor,” ungkapnya pada Jumat, 21 Oktober 2022.

Sementara itu, lanjutnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa APAKI ditemukan sebagian besar pada anak laki-laki dengan usia di bawah 6 tahun tanpa riwayat komorbid.

“Kasus tersebut pola perjalanan penyakitnya tidak seperti AKI yang lazimnya terjadi pada kelompok usia anak di bawah 6 tahun dan progresifitasnya tergolong cepat, sehingga membutuhkan intervensi segera,” paparnya.

Sentimen: negatif (79.9%)