Sentimen
Negatif (100%)
21 Okt 2022 : 14.17
Informasi Tambahan

Club Olahraga: Persebaya, Arema FC

Kab/Kota: Surabaya, Malang

Tokoh Terkait

Tangisan Iringi Pemakaman Korban Kanjuruhan Reivano, Ayah: Anaknya Pendiam dan Manja

21 Okt 2022 : 14.17 Views 2

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

Tangisan Iringi Pemakaman Korban Kanjuruhan Reivano, Ayah: Anaknya Pendiam dan Manja

MALANG - Tangisan keluarga pecah iringi pemakaman Reivano Dwi Afriansyah siswa kelas XII jurusan desain grafis SMKN 4 Malang, warga di Jalan Kebonsari RT 4 RW 1 Desa Ngebruk, Sumberpucung, Kabupaten Malang. Reivano adalah korban tewas tragedi Kanjuruhan ke-134.

(Baca juga: Breaking News! Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Kembali Bertambah, Total 134 Orang)

Ayah korban, Arif Yuniarto, menuturkan, Sabtu pagi itu memang sang anak tengah libur dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di daerah Pakisaji, Kabupaten Malang. Makanya ia memilih pulang ke rumah, dan Arif teringat betul sang anak minta ke dirinya sepeda motornya diperbaiki karena mau digunakan.

"Sepedanya nanti tak benerin (diservis), sepedanya kan matic. Nanti tak pakai yah, sepedanya mau tak pakai, nanti ini nyusul ayah belum pulang, ayah mau ke bengkel," ucap Arif, Jumat (21/10/2022).

Setelah diperbaiki di bengkel hingga menjelang maghrib sepeda motor itu selesai. Kemudian Reivano lantas berangkat menuju Stadion Kanjuruhan Malang untuk menonton pertandingan Arema FC.

"(Pamit atau enggak) saya tahu makanya tak tanya nggak, pulang tak tanya ibunya Fano pakai celana apa, kata ibunya kaos biru, celana krem, saya kan lihat, share alhamdulillah namanya ortu nggak tega," terangnya.

Semasa hidupnya diakui Arif memang anak yang manja, pendiam, tapi juga baik dan penurut. Bahkan sama ibunya karena terlalu manjanya hingga kelas XI itu pernah masih disuapin saat makan.

"Dia itu pendiam, sama ibunya manja, kelas 2 itu kalau makan minta disuapin. Kalau ngga ini nggak mau (makan), anaknya diam anaknya. Paling nongkrong di kafe tak lihat ya sudah, anaknya benar dia," terangnya.

Sementara itu Sutikno, Pendamping keluarga korban menyatakan, kondisi sang ayah dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan Malang lainnya masih mengalami trauma secara psikis. Mayoritas mereka seperti orang linglung dan kebingungan karena melihat keadaan anak atau keluarga mereka yang dirawat di rumah sakit.

"Sampai sekarang pun dalam kondisi yang betul-betul down mentalnya sangat turun sekali. Sehingga saya kayak bapaknya almarhum Reivano ini seperti momong bayi, setiap hari melamun pindah ke sana kemari," kata Mbah Tik, sapaan akrabnya seusai pemakaman.

"Semua orang tua keluarga korban isinya hanya menangis, setiap pagi habis dipanggil dokter, hanya ada dua pertanyaan anakku besok mati atau hidup. Hanya itu, sambil menangis, hanya itu yang bisa ditanyakan setiap hari setiap malam," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, satu korban tragedi Kanjuruhan Malang kembali meninggal dunia. Korban atas nama Reivano Dwi Afriansyah (17) warga Jalan Kebonsari RT 4 RW 1 Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang meninggal pada Jumat pagi (21/10/2022) pukul 06.45 WIB setelah sebelumnya dirawat selama 18 hari di RSSA Malang.

Baca Juga: Utamakan Kesehatan Anda dan Keluarga

Total hingga Jumat pagi ada 134 korban meninggal dunia, sedangkan ratusan orang dikonfirmasi terluka pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, pada Sabtu (1/10/2022).

Para korban mayoritas berdesakan meninggalkan stadion karena semprotan gas air mata polisi ke arah tribun penonton. Akibat para penonton mengalami sesak napas dan terjadi penumpukan hingga insiden terinjak-injak di pintu keluar stadion.

Pasca kejadian ini, tim investigasi bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit menetapkan enam tersangka, yakni Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penanggungjawab kompetisi, Ketua Panpel Arema Abdul Harris, Sekuriti Officer Suko Sutrisno.

Sedangkan tiga tersangka lain yakni Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidiq Achmadi, dan Komandan Kompi (Danki) 3 Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarmawan.

Sentimen: negatif (100%)