Sentimen
Positif (47%)
21 Okt 2022 : 15.23
Informasi Tambahan

Agama: Islam

BUMN: Garuda Indonesia

Kasus: Narkoba, Teroris

Tokoh Terkait

Partai Garuda: Anak-anak Disekolahkan Bukan Untuk Jadi Teroris

21 Okt 2022 : 22.23 Views 1

RM.id RM.id Jenis Media: Nasional

Partai Garuda: Anak-anak Disekolahkan Bukan Untuk Jadi Teroris

RM.id  Rakyat Merdeka - Seorang guru di Jakarta Utara diduga melakukan upaya untuk menghalangi seorang siswa non muslim menjadi calon Ketua OSIS. Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyebut hal ini sebagai bentuk intoleransi.

"Atas nama agama, menjegal anak muridnya untuk menjadi ketua OSIS hanya karena beragama non muslim. Tindakan ini adalah tindakan yang jelas bagian dari perilaku kelompok teroris, yang memang anti terhadap perbedaan agama," tegas Teddy, Jumat (21/10).

Berita Terkait : Waketum Partai Garuda: Ternyata Dia Masih Butuh Polisi

Teddy mengatakan, pihaknya pernah mendesak pemerintah membuka hotline khusus agar supaya orang tua murid bisa melaporkan jika ditemukan dugaan guru yang terindikasi paham radikalisme.

Tapi, ada beberapa yang menentang. Padahal, menurut Teddy, guru-guru model seperti ini sudah banyak ditemukan di berbagai daerah.

Berita Terkait : Partai Garuda: Biarkan Itu Jadi Urusan MK

"Makanya saya katakan, guru yang bersikap dan bertindak seperti ini tidak perlu dibina tapi ‘dibinasakan’ secara hukum, karena mereka bukan anak-anak, mereka adalah orang terdidik yang melakukan kejahatan secara sadar, bukan di luar dari kesadaran mereka. Harus dihukum dengan berat," tegasnya.

Teddy mengingatkan, para guru ini bisa mencuci otak anak-anak untuk membenci orang lain atas nama agama. Akibatnya, anak-anak bisa menjadi calon-calon teroris.

Berita Terkait : Guru Besar Yogya Serukan Pilih Pemimpin Amanah Dan Berintegritas

"Jadi harus dihukum setimpal, sama seperti pengedar narkoba. Orang tua menitipkan anak mereka ke sekolah agar bisa menjadi orang baik, bukan malah menjadi teroris. Dan ini hal serius yang harus disikapi secara serius, karena sudah banyak terjadi," tandas Teddy. ■

Sentimen: positif (47.1%)