Sentimen
Informasi Tambahan
Club Olahraga: Arema FC
Kab/Kota: Malang
Tokoh Terkait
Polisi Sebut Otopsi Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan Kembali Ditunda
Jawapos.com Jenis Media: Nasional
JawaPos.com – Otopsi jenazah korban tragedi Kanjuruhan kembali tertunda. Rencananya, otopsi dilakukan minggu ini. “Otopsi ditunda,” tutur Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol Erwinn Zainul Hakim, Kamis (20/10).
Erwinn belum menjelaskan alasan penundaan. Sebab otopsi dilakukan langsung oleh Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI). “Otopsi langsung oleh PDFI. Kami Biddokes Polda Jatim hanya mendampingi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menyatakan, pihaknya masih menjalin komunikasi dengan pihak keluarga korban untuk melakukan proses ekshumasi.
Berdasarkan aturan, proses ekshumasi harus mendapat persetujuan dari keluarga korban. Ekshumasi sendiri adalah penggalian makam korban untuk proses identifikasi penyebab kematian korban.
“Ekshumasi sampai dengan hari ini dari pihak penyidik bersama Polhukam nanti akan bertemu dengan pihak keluarga. Sesuai dengan Pasal 134 KUHP, penyidik harus melakukan komunikasi dulu dengan pihak keluarga,” tegas Dedi, Rabu (19/10).
Ia berjanji penyidik bakal secepatnya menemui keluarga korban untuk meminta persetujuan dilakukannya ekshumasi. Berdasarkan rekomendasi, lanjut Dedi, pihaknya harus melakukan ekshumasi setidaknya terhadap dua korban tragedi Kanjuruhan, Malang.
“Yang diaotopsi rekomendasinya dua orang, tapi masih dikomunikasikan,” ujarnya.
Sementara menurut temuan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), keluarga korban tragedi Kanjuruhan yang meminta otopsi mendapatkan intimidasi dari polisi, lurah, dan camat.
“Camat, lurah, dan kades mendampingi polisi menemui D untuk membuat surat pernyataan yang menolak otopsi,” tutur Andi Irvan, Sekjen Federasi Kontras. D merupakan suporter Arema FC yang kehilangan 2 putri saat terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10) lalu.
Atas kepedihan itulah D meminta otopsi. Apalagi tak ada keterangan penyebab kematian saat jasad putrinya dipulangkan dari RSUD Kanjuruhan Malang. “Nggak ada (surat penyebab kematian). Cuma surat keterangan kematian,” ungkan Irvan.
Karena itulah, D ingin mengetahui penyebab kematian putrinya yang masih duduk di bangku SMA itu lewat otopsi.
Editor : Edy Pramana
Reporter : Rafika Rachma Maulidini
Sentimen: negatif (100%)