Sentimen
Positif (100%)
21 Okt 2022 : 01.50
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali, Purbalingga, Karanganyar, Solo

FP UNS Gelar Semnas Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Pangan

21 Okt 2022 : 01.50 Views 4

Solopos.com Solopos.com Jenis Media: News

FP UNS Gelar Semnas Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Pangan

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ketahanan pangan. (Freepik)

Solopos.com, SOLO—Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret atau FP UNS menyelenggarakan Seminar Nasional (Semnas) Pengabdian Masyarakat dan CSR ke-2 bertema Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan menuju Indonesia Emas 2045. Acara ini menampilkan berbagai hasil pengabdian kepada masyarakat guna memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan praktis yang aplikatif dan menambah wawasan.

Pengabdian kepada masyarakat mendorong FP UNS lebih peduli dan memberi solusi atas permasalahan di lingkungan sekitar. Kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu kontribusi FP UNS dalam perannya mendiseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat.

PromosiDaihatsu Rocky, Mobil Harga Rp200 Jutaan Jadi Cuma Rp99.000

Acara ini diselenggarakan pada Kamis (20/10/2022) pukul 08.00 WIB secara daring melalui Zoom dan disiarkan langsung di Youtube FP UNS. Acara diawali dengan sambutan oleh Ketua Pelaksana Semnas Pengabdian Masyarakat dan CSR Ke-2 Yus Andhini Bhekti Pertiwi, S.Hut., M.Sc., Ph.D. Kemudian, dilanjutkan sambutan dan pembukaan oleh Rektor UNS Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum.

Baca Juga: FP UNS Resmikan Laboratorium Pertanian Terpadu di Jatiyoso Karanganyar

Rektor UNS juga menyampaikan materi Membangun Sinergi antara Perguruan Tinggi dan Stakeholder dalam Rangka Mewujudkan Ketahanan Pangan. Seminar dipandu oleh moderator Dr. Ir. Muji Rahayu, S.P., M.P. Semnas dihadiri jajaran dekanat serta dosen-dosen FP UNS, serta diikuti oleh peserta umum, baik dari akademisi, balai penelitian, instansi pertanian, dan pemerintah serta masyarakat umum.

Narasumber pertama selaku keynote speaker, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, S.E., B.Econ, M.M. menyampaikan materi Optimalisasi Potensi Daerah untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat.  Bupati Purbalingga menyampaikan setelah masa panen, Pemkab Purbalingga memberikan fasilitas bagi petani dan UMKM, di antaranya berupa suku bunga, kredit mawar (kredit melawan rentenir), asuransi pertanian (AUTP dan AUTS), pasca panen melalui PD. Puspahastama, dan pemasaran (toko petani).

Selain itu, Pemkab Pubralingga juga memiliki program Petani Millenial Purbalingga untuk memperdayakan dan memfasilitasi kelompok petani millenial yang mana kualitas unggulannya adalah kopi.

Baca Juga: Mantap! 10 Jurnal Fakultas Pertanian UNS Solo Terakreditasi Nasional

Narasumber selanjutnya, yaitu Natalas Anis selaku Direktur Utama Perhutani yang digantikan oleh Direktur Operasi dan Perhutanan Sosial Perum Perhutani Natalis Anas Harjanto. Dia menyampaikan materi Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan.

Dia menjelaskan Perhutani mendukung program Sustainable Development Goals dan membantu isu ketahanan pangan Indonesia agar tetap stabil dan merata serta berkontribusi terhadap neraca sembilan bahan pokok Indonesia. Perhutani melakukan kolaborasi ketahanan pangan dengan skema agroforestri dengan masyarakat desa hutan, meliputi tebu mandiri, porang, jagung, padi, singkong, kedelai, dan kopi, serta melakukan pengembangan multi usaha kehutanan.

Di samping itu, Perhutani melakukan kolaborasi untuk meningkatkan ketahanan pangan (Program Makmur) dengan berbagi peran dengan banyak aktor yang terlibat. Sekolah lapang juga dilakukan untuk meningkatkan kapasitas budidaya dan usaha kopi, agar petani tidak bekerja di hulu saja, tetapi paham sampai hilir.

Baca Juga: FP UNS Gandeng PT BGA Group Gelar Kuliah Umum tentang Sawit

Selanjutnya, narasumber ketiga Direktur Aneka Kacang & Umbi, Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Ir. Yuris Tiyanto, M.M., yang menyampaikan Diversifikasi Pangan berbasis Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Lokal. Menurut dia, talas, ubi jalar, ubi kayu, dan porang menjadi tanaman yang mendapatkan bantuan dari pemerintah. Keluhan petani kemudian ditanggapi oleh pemerintah dengan meningkatkan produksi kedelai atau tanaman pertanian lainnya.

Ketahanan pangan Indonesia tahun ini stabil dan lebih tahan dengan negara lainnya. Hanya mengalami inflasi sebesar 4,94% pada bulan Juli 2020. Strategi pembangunan pertanian mendukung ketahanan pangan dan peningkatkan daya saing berkelanjutan.

Untuk menekan inflasi, Kementan meningkatkan produksi cabai dan bawang merah. Langkah pencegahan krisis pangan di Indonesia, yaitu mempercepat musim tanam dan stimulus petani, mengoptimalisasi lahan produksi, menjamin ketersediaan air, dan menggunakan pupuk organik berbasis kearifan lokal.

Baca Juga: FP UNS Resmikan Laboratorium Pertanian Terpadu di Jatiyoso Karanganyar

84 Pemakalah

Narasumber selanjutnya Kepala Dinas Kehutanan Jawa Timur Dr. Ir. Jumadi, M.MT dengan materi Pemanfaatan Hutan Rakyat untuk mendukung Ketahanan Pangan melalui Agroforestri. Dishut Jatim melakukan kelembagaan dengan berbagai pihak melalui berbagai program, salah satunya yaitu Nawa Bhakti Satya. Agroforestri menjadi salah satu pilihan dalam misi ekonomi dan ekologi serta mitigasi perubahan iklim.

Jumadi mengatakan pemanfaatan hutan tidak hanya hasil kayu, tetapi juga hasil hutan bukan kayu seperti hutan rakyat berbasis agroforestri, budidaya madu, olahan porang, gula aren, dan kopi hutan. “Walaupun begitu, aspek ekonomi, ekologi, dan sosial menjadi fokus utama yang perlu diperhatikan,” ujarnya.

Seminar ini juga dihadiri oleh 84 peserta sebagai pemakalah yang mempresentasikan hasil pengabdian masyarakat, dari kalangan perguruan tinggi, balai penelitian, dan perusahaan yang bergerak di bidang pertanian dan kehutanan dari seluruh Indonesia.

Baca Juga: FP UNS Bantu Petani Sayur Gedangan Cepogo Boyolali dengan Mesin Ozon

Dalam seminar ini, makalah yang dipresentasikan dapat dikelompokkan menjadi 12 sub tema yaitu Sumber Daya Lahan dan Air, Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan, Sumber Daya Peternakan, dan Sosial Ekonomi Pertanian.

Kemudian Keamanan dan Ketahan Pangan, Teknologi Produksi Tanaman dan Pasca Panen, Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman serta Sumber Daya Hutan dan Agro-ecotourism.

Selain itu Bioteknologi Pertanian,  Program Kemitraan Masyarakat dan CSR, Ekonomi Kreatif dan Pemberdayaan UMKM Bidang Pertanian.

Sentimen: positif (100%)