Sentimen
Negatif (96%)
21 Okt 2022 : 00.02
Informasi Tambahan

Hewan: Sapi

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait

2023 Ekonomi Dunia Dilanda Resesi, Analisa BRIN Bawa Kabar Positif

21 Okt 2022 : 00.02 Views 1

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

2023 Ekonomi Dunia Dilanda Resesi, Analisa BRIN Bawa Kabar Positif

JawaPos.com – Dunia sedang menghadapi potensi resesi global yang diperkirakan terjadi tahun depan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan menyebutkan tahun depan kondisi perekonomian cenderung gelap. Lantas bagaimana dengan kondisi di Indonesia? Hasil analisis dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membawa kabar positif.

Pandangan terhadap dampak resesi global terhadap Indonesia tersebut, disampaikan Kepala Organisasi Riset bidang Pertanian dan Pangan BRIN Puji Lestari. ’’Soal persiapan resesi ekonomi global, kalau untuk Indonesia menurut saya tidak (mengalami resesi),’’ katanya usai jadi pembicara dalam The Second International Seminar of Science and Technology (ISST) Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Terbuka pada Kamis (20/10).

Puji mengatakan salah satu kekuatan Indonesia dalam menghadapi ancaman resesi global adalah sektor dunia. Dia mencontohkan ketika dua tahun pandemi Covid-19 menyerang, perekonomian Indonesia nyaris lumpuh. Untungnya ekonomi Indonesia bisa segera bangkit karena didukung oleh sektor pertanian.

’’Semua negara-negara maju yang murni industri ambruk,’’ tuturnya. Tetapi saat ini Indonesia sebagai negara agraris atau pertanian, bisa kembali bangkit. Meskipun begitu Puji mengatakan Indonesia sebagai negara agraris tidak lepas dari persoalan di sektor pertanian. Salah satunya adalah penurunan jumlah petani.

Dia lantas menyebabkan penurunan jumlah petani di Indonesia. Faktor utamanya bukan karena lahan pertanian yang berkurang. Tetapi lebih pada income atau pendapatan sebagai petani yang tidak mencukupi. Sehingga masyarakat, khususnya generasi muda banyak yang memilih profesi lain.

Puji lantas menyampaikan sejumlah upaya untuk memperkuat ketahanan ekonomi, supaya bisa lepas dari dampak resesi ekonomi global. Diantaranya adalah dengan diversifikasi pangan. Masyarakat diharapkan tidak terus menerus tergantung pada pangan utama beras atau nasi. ’’Khususnya yang di pulau Jawa,’’ katanya.

Sebagai pengganti masyarakat bisa mulai membiasakan menyelingi penggunaan bahan pangan alternatif. Seperti umbi-umbian dan sejenisnya. Upaya berikutnya adalah bangsa Indonesia perlu menekan tingginya impor daging sapi. Dia mengatakan BRIN tidak bisa mengintervensi kebijakan impor daging sapi. Tetapi seluruh pemangku kebijakan bisa menjalankan komitmen untuk mengurangi impor daging sapi tersebut.

Upaya selanjutnya adalah meningkatkan daya saing bangsa Indonesia. Diantaranya adalah pemanfaatan teknologi untuk memperpanjang usia simpan produk ekspor supaya bisa menekan terjadinya food loss. Selain itu perlu ada upaya stabilisasi harga-harga pangan. Dia mencontohkan untuk buah-buahan harganya kerap jatuh saat musim panen. Kemudian menjadi sangat mahal saat tidak pada musimnya.

Editor : Bintang Pradewo

Reporter : Hilmi Setiawan

Sentimen: negatif (96.9%)