Jakarta: Presiden FIFA, Gianni Infantino menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2022. Pertemuan sebagai tindak lanjut transformasi sepak bola Indonesia yang akan dilakukan oleh FIFA bersama pemerintah dan PSSI pasca tragedi Kanjuruhan di Malang.
 
Pegiat media sosial Jhon Sitorus menyebut pertemuan dapat terjadi berkat diplomasi Menteri BUMN Erick Thohir. Erick sempat menemui Gianni di Qatar beberapa waktu lalu.
 
“Tapi jangan lupakan sang tangan kanan presiden Jokowi, Pak Erick Thohir. Menteri BUMN inilah yang jadi ujung tombak Jokowi secara langsung bertemu Presiden FIFA, Gianni Infantino di Doha, Qatar, 5 Oktober 2022,” tutur Jhon.

-?

- - - -
Jhon menjelaskan pasca terjadinya tragedi Kanjuruhan Malang yang menelan korban jiwa sebanyak 133 orang, pemerintah Indonesia bergerak cepat dengan melakukan diplomasi kepada FIFA. Presiden Jokowi memberikan penugasan khusus kepada Erick Thohir agar bertemu langsung dengan FIFA.
 
Baca: TGIPF Bujuk Keluarga Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Agar Mau Diautopsi
 
Hal itu bertujuan agar Indonesia tidak terkena sanksi FIFA karena tragedi ke dua terbesar di dunia tersebut. Erick Thohir yang merupakan mantan Presiden Inter Milan ini kemudian menyetujui dan berhasil bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino.
 
Dalam pertemuan itu, Erick berhasil meyakinkan Gianni jika sanksi hanya akan menambah duka yang dialami oleh pecinta sepak bola Indonesia. Erick Thohir kemudian mengajak FIFA untuk mendampingi Indonesia melakukan perbaikan sepak bola Indonesia.
 
Usulan tersebut kemudian disetujui oleh Gianni dan Indonesia pun terbebas dari sanksi FIFA.  “Berkat lobi-lobinya (Erick Thohir, red.) ke FIFA, Indonesia tak dikenakan sanksi apapun,” ujar Jhon.
 
Baca: Begini Upaya Jokowi Datangkan Presiden FIFA
 
Ia menambahkan sanksi FIFA tidak hanya menghentikan sektor sepak bola Indonesia saja namun akan berdampak kegiatan ekonomi di sekitarnya. Belum lagi Indonesia ke depan akan menyelenggarakan Piala Dunia U-20 pada tahun 2023.
 
Tentu akan sangat merugikan bagi negara hingga masyarakat Indonesia jika FIFA menjatuhkan sanksinya karena tragedi Kanjuruhan Malang.
 
“Indonesia juga dipastikan ikut serta pada semua kompetisi resmi FIFA sesuai dengan jadwal kompetisi yang telah tersedia,” pungkasnya.
 

(ALB)