Sentimen
Negatif (100%)
20 Okt 2022 : 16.28
Tokoh Terkait

IDAI Tegaskan Tidak Pernah Larang Anak Minum Obat Paracetamol Sirup

20 Okt 2022 : 16.28 Views 1

Prfmnews.id Prfmnews.id Jenis Media: Nasional

IDAI Tegaskan Tidak Pernah Larang Anak Minum Obat Paracetamol Sirup


PRFMNEWS – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan tidak pernah mengeluarkan pernyataan pasien anak yang alami gejala gagal ginjal akut misterius tidak boleh minum obat paracetamol sirup atau cair.

Klarifikasi tentang isu IDAI melarang pasien anak bergejala gagal ginjal akut misterius minum obat paracetamol sirup disampaikan Ketua Umum PP IDAI dr. Piprim Basarah Yanuarso.

“Saya tidak anjurkan stop (minum paracetamol sirup), apalah wewenang saya untuk menyetop. Tapi ini momentum untuk mengedukasi masyarakat dalam penggunaan obat-obatan agar lebih dulu berkonsultasi ke dokter, jangan beli obat sembarangan," kata dr. Piprim dalam siaran live di akun Instagram resmi IDAI, Selasa 18 Oktober 2022.

Baca Juga: Geger 66 Anak Gambia Meninggal Usai Konsumsi Paracetamol, BPOM Beri Jawaban Terkait Peredarannya di Indonesia

Ia menegaskan, wewenang IDAI hanya sebatas mengingatkan masyarakat, khususnya para orangtua untuk menerapkan kewaspadaan dini akan kasus gagal ginjal akut pada anak. Sedangkan, melarang atau menarik obat bukanlah wewenang IDAI.

Mengingat, lanjut dr. Piprim, laporan kasus gagal ginjal akut misterius di Indonesia terbaru hingga 18 Oktober 2022 jumlahnya mencapai 192 orang.

Meski demikian, dr. Piprim menuturkan bahwa sampai saat ini, penyebab pasti pasien anak bisa menderita gagal ginjal akut misterius ini belum diketahui dan masih dalam penelitian.

Baca Juga: Tanggapi Sirup Obat yang Picu Gagal Ginjal, BPOM Pastikan Paracetamol di Gambia Tidak Terdaftar di Indonesia

Sejauh ini, menurutnya, penyebab gagal ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) pada anak di Indonesia ini masih sebatas dugaan belum disimpulkan kepastiannya (konklusif), seperti misalnya akibat MIS-C (peradangan pada organ tubuh anak akibat penurunan sistem imun).

Kemudian ada pula dugaan dari kasus puluhan anak di Gambia, Afrika Barat meninggal akibat menderita gangguan ginjal usai mengonsumsi obat batuk sirup mengandung dietilen glikol dan etilen glikol.

“Penyebab gangguan ginjal akut pada anak yang kasusnya 192 itu sebenarnya belum mengerucut pada satu penyebab tunggal. Memang ada dugaan MIS-C, ada juga dugaan di Gambia yaitu dietilen glikol pada obat batuk sirup, tapi itu juga masih dalam penelusuran,” jelasnya.

Baca Juga: IDAI Telusuri Penyebab Anak Idap Gagal Ginjal Akut Misterius Punya Gejala Khas yang Lebih Cepat Memburuk

Sehingga, dr. Piprim memastikan para orangtua untuk tidak perlu panik ketika ingin memberikan obat paracetamol sirup pada anak. Terlebih sebelumnya sudah berkonsultasi dengan dokter.

“Tidak perlu panik, silakan aja nggak ada masalah (memberi paracetamol sirup), karena juga belum konklusif, nanti kalau sudah ada hasil temuan dari BPOM yang menyatakan bahwa produk anu mengandung anu, nah disitulah silakan bapak ibu ikuti imbauannya,” ujarnya.

Lebih lanjut dr. Piprim merekomendasikan agar para orangtua untuk tidak langsung khawatir saat mengetahui anak terserang demam, batuk, dan pilek.

Baca Juga: Kenali Gejala Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak Lewat Frekuensi Buang Air Kecil

Memberikan obat pereda demam seperti paracetamol kepada anak, ungkapnya, sah-sah saja namun jadikan itu sebagai pilihan paling akhir yang diambil dan diawali konsultasi dengan dokter.

"Batuk pilek itu sebenarnya tidak butuh obat ya, bisa sembuh sendiri, karena demam itu sebenarnya mekanisme pertahanan tubuh untuk mengusir virusnya," bebernya.

Bila anak demam, dr Piprim menganjurkan untuk terlebih dahulu mencoba cara untuk meredakan panas tubuh anak dengan cara dikompres air hangat dan cukup beristirahat.

Baca Juga: Ajak Investor Tanam Modal di IKN Wujudkan Peradaban Baru Indonesia, Jokowi: Ini Kesempatan Emas Hanya Sekali

Pada kesempatan itu pula, dr. Piprim mengajak para orangtua untuk terus mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat kepada anak-anak mereka.

“Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat, pandemi ini sudah mengajarkan pada kita, bagaimana cuci tangan yang baik, pakai masker saat sakit, jangan berkerumun dengan orang yang sakit,” terangnya.

“Lalu juga gaya hidup sehat, itu mesti diterapkan agar imunitas meningkat, pastikan anak cukup tidur, jangan sampai begadang, aktif bergerak, hindari makan camilan apalagi tinggi gula, karena bisa membuat inflamasi berlebihan,” tambahnya.***

Sentimen: negatif (100%)