Sentimen
Positif (96%)
20 Okt 2022 : 14.07
Tokoh Terkait

Kemendikbud Ristek: Program Pendidikan Kebudayaan Punya Tantangan

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

20 Okt 2022 : 14.07
Kemendikbud Ristek: Program Pendidikan Kebudayaan Punya Tantangan

KBRN, Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) terus melangkah harmonisasi kebudayaan Indonesia. Direktur Kebudayaan Kemendikbud Ristek Hilmar Farid mengatakan, sejumlah program pendidikan dan kebudayaan telah dijalankan dengan berbagai tantangan.

"Ya, tentu ada program program pendidikan dan kebudayaan mengarah kepada kohesi sosial, persatuan dan kesatuan. Tapi, dari waktu ke waktu, tantangannya berbeda-beda," kata Hilmar di Beranda Nusantara RRI, Gedung RRI, Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Hilmar merujuk ketentuan pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 114 Tahun 2022, mengenai tantangan saat ini. "Salah satu tantangan terbesar saat ini adalah perkembangan teknologi, yang tidak dipimpin oleh kepentingan nasional," ujarnya.

Untuk itu, ditekankannya, dibutuhkan kebijakan, ketimbang program bagus di bidang pendidikan. Misalkan penggunaan media sosial Tik-Tok, karena telah banyak digunakan masyarakat luas.

"Tik-Tok ini menguasai, mengetahui, mengenai diri kita lebih daripada kita sendiri," ucapnya. "Mereka mengenali siapa kita berhubungan, file apa saja ada di handphone kita."

Selain itu, katanya, media sosial satu itu juga mampu mengetahui perangkat digunakan dalam pencarian di internet. "Nah, program yang bagus seperti kita sekarang diskusi, itu satu titik kecil di dalam lautan," kata Hilmar.

"Yang dikendalikan utamanya, ya itu tadi, teknologi digital yang tidak selalu selaras dengan kepentingan nasional," katanya. Jadi, katanya, di samping produksi konten bagus, yang bagian dari tugas Kemendikbud Ristek, perlu ada kerja sama.

"Kerja sama dengan banyak pihak lain, sehingga kepentingan nasional itu bisa betul betul dirumuskan," ujarnya. "Masalahnya saat ini jelas tantangannya bersifat multi dimesional, maka pendekatannya harus inter-disipliner."

Menurutnya, itu semua membuat pemerintah tidak dapat lagi berjalan sendiri. "Untuk memecahkan masalah, yang dimensinya begitu banyak," ucapnya.

Sentimen: positif (96.9%)