Sentimen
Netral (66%)
18 Okt 2022 : 02.41
Tokoh Terkait

Koalisi Tak Kunjung Terbentuk, Partai NasDem Sebut Hindari Koalisi Transaksional

Tempo.co Tempo.co Jenis Media: Nasional

18 Okt 2022 : 02.41
Koalisi Tak Kunjung Terbentuk, Partai NasDem Sebut Hindari Koalisi Transaksional

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi antara Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga saat ini masih belum juga terbentuk. Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali menyatakan pembentukan koalisi ini tidak mudah karena mereka menghindari adanya praktek transaksi politik. 

Ali mengatakan partainya menghindari koalisi transaksional dan mengutamakan adanya kesetaraan.

“Koalisi bukan mudah. Karena yang kita hindari ini transaksional. Kita sedang diskusikan tentang kesetaraan, kesepahaman, tidak ada yang bisa lebih kuat. NasDem berpikir koalisi ini harus punya kesetaraan,” kata Ali kepada Tempo, Senin, 17 Oktober 2022.

Ali mencontohkan partainya yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurut dia, Anies merupakan sosok dengan latar belakang profesional dan teknokrat. Ali menyebut jika ada pihak yang memaksakan salah satu sosok menjadi Cawapres, maka koalisi ini bisa bubar.

NasDem sebut partai hanya alat untuk memfasilitasi pemimpin bangsa

Adapun jika partai yang tergabung dalam koalisi berkukuh mendapatkan imbalan atau memasukkan kepentingannya, Ali menyebut koalisi ini akan bersifat transaksional. Menurut dia, calon mitra yang hendak berkoalisi mesti mengusung nilai yang sama dengan NasDem bahwa partai hanya alat untuk memfasilitasi pemimpin bangsa.

“Misal semua merasa harus dapat sesuatu? Transaksional terjadi. Ini lebih baik kita bicarakan lebih awal. Koalisi ini hanya bisa terjadi kalau pemahamannya sama, partai jadi fasilitator, memfasilitasi dan sebagai sarana sirkulasi kekuasaan untuk negeri ini,” ujarnya.

Demokrat menyatakan rencana koalisi masih dimatangkan

Sebelumnya, Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyatakan partainya bersama NasDem dan PKS masih berfokus mematangkan rencana kolisi. Dia menyebut continuity and change menjadi dasar rencana koalisi ini.

“Kami fokus komunikasi secara intens dan konsolidasi terus, mematangkan rencana untuk berkoalisi. Bagaimana semangat perubahan dan perbaikan untuk rakyat, bisa kita usung dan wujudkan,” kata Herzaky kepada Tempo, Jumat, 14 Oktober 2022.

PKS sebut pembicaraan koalisi masih intensif

Sementara itu, Juru Bicara PKS, Pipin Sopian, menyebut komunikasi partainya dengan Partai NasDem dan Partai Demokrat masih intensif. Ketiga calon mitra koalisi ini masih mencari pasangan Capres dan Cawapres yang menjadi simbol perubahan.

“Saat ini kami masih terus melakukan komunikasi politik ke Partai Nasdem, Partai Demokrat, maupun dengan partai lain dalam rangka penjajakan koalisi. Komunikasi allhamdulillah terjalin dengan baik, terbuka, dan setara,” kata Pipin, Senin, 3 Oktober 2022.

Koalisi antara Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS tersebut kabarnya akan mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Meskipun demikian, sejauh ini baru NasDem yang mendeklarasikan dukungan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. 

Sentimen: netral (66.7%)