Sentimen
Negatif (100%)
19 Okt 2022 : 18.47
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Denpasar

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Lestari Moerdijat

Lestari Moerdijat

Gerakan Deteksi Dini Kanker Harus Jadi Kepedulian Bersama

20 Okt 2022 : 01.47 Views 1

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

Gerakan Deteksi Dini Kanker Harus Jadi Kepedulian Bersama

Liputan6.com, Jakarta Diperlukan gerak bersama lintas sektor secara berkelanjutan untuk mendorong kegiatan sosialisasi deteksi dini dan penanganan kanker payudara yang terstruktur dan sistematis dengan payung hukum yang kuat Tanah Air.

"Sosialisasi dan kampanye kesehatan terkait kanker payudara harus dilakukan secara sistematis dan memiliki payung hukum yang kuat untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait kanker tersebut," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Deteksi Dini Kanker Payudara Menyelamatkan Kehidupan Bangsa yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (19/10/2022).

Diskusi yang dimoderatori Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI Koordinator Bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah, Anggiasari Puji Aryatie itu menghadirkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI, Eva Susanti, Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais dr. R. Soeko Werdi Nindito dan Ketua Yayasan Muda Giat Peduli Indonesia /YMGPI, Tania Nordina sebagai narasumber.

Selain itu hadir pula Wakil Ketua Lovepink Tri Oetami, Komunitas Srikandi Indonesia, Dana Iswara, Ketua Umum Indonesian Cancer Information and Support Center Association /CISC, Aryanthi Baramuli Putri dan Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi Partai Nasdem, Ratu Ngadu Bonu Wulla sebagai penanggap.

Karena, menurut Lestari, kenyataannya saat ini 70% pasien kanker payudara yang mendapatkan penanganan dokter sudah berada dalam stadium lanjut sehingga memiliki kemungkinan sembuh yang rendah. Data Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi), mencatat dari 10.000 kasus kanker payudara, sekitar 70% adalah stadium 3 dan 4.

"Berdasarkan fakta itu, seruan untuk melakukan deteksi dini lewat program SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dan SADANIS ( Pemeriksaan Payudara Klinis) merupakan langkah penting yang memungkinkan tindakan lanjutan secara cepat dan tepat," ujar Rerie, sapaan akrab Lestari.

Kolaborasi lintas sektor antarlembaga pemerintah, jelas Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, harus ditingkatkan untuk mewujudkan sebuah gerakan yang mampu mendorong semakin banyak sosialisasi deteksi dini kanker payudara di tengah masyarakat.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mengajak semua pihak untuk bergerak bersama dalam upaya membangun pemahaman masyarakat bahwa mengupayakan pencegahan kanker payudara sejak dini merupakan langkah yang sangat penting untuk menyelamatkan kehidupan bangsa.

"Karena Ibu yang sehat dan terbebas dari kanker akan sangat berperan dalam mewujudkan keluarga yang sehat dan mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang sehat dan tangguh," tegas Rerie. 

Sementara itu Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais, Soeko Werdi Nindito mengungkapkan, kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah penderita tertinggi di Indonesia.

Di Jakarta saja, ujar Soeko, pertambahan kasus kanker payudara per tahun diperkirakan 176 kasus. Diakuinya, penyebab kanker payudara belum diketahui dan yang bisa diwaspadai adalah faktor-faktor risikonya.

Berdasarkan penelitian, ungkap Soeko, bila tidak ada upaya pencegahan pada 2035 akan terjadi pertambahan kasus kanker payudara sekitar 85% di tanah air.

"Jadi harus ada tindakan yang segera dan deteksi dini harus dilakukan untuk meningkatkan upaya pencegahan," ujar Soeko.

Omega 3 ternyata punya manfaat yang banyak untuk tubuh. Salah satunya dapat kurangi risiko kanker payudara.

Sentimen: negatif (100%)