Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kasus: Narkoba
Tokoh Terkait
Pengacara: Tak Masuk Akal, Irjen Teddy Minahasa Jual Narkoba Cuma Dapat Ratusan Juta
Merdeka.com Jenis Media: Nasional
Merdeka.com - Mantan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Teddy Minahasa ditetapkan menjadi tersangka atas peredaran barang gelap narkoba jenis sabu. Kuasa Hukum Teddy menilai, penetapan tersangka tersebut sangat tidak masuk akal.
"Tidak masuk akal saya gitu ya, ndak masuk akal. Lain halnya misalnya dia dituduh menerima suap dari proyek Mapolda atau apa, masih mungkin. Misalnya sampai Rp20 miliar atau berapa gitu ya. Ini sudah narkoba, nilainya cuma ratusan juta dan dia bersumpah dia tidak ada terima uang itu," ungkap Henry Yosodiningrat kepada wartawan, Selasa (18/10).
Henry sangat yakin bahwa kliennya tidak bersalah. Termasuk tentang penetapan tersangka yang beberapa waktu lalu disampaikan oleh Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa.
"Jadi percayalah saya tidak akan membela kesalahan Teddy Minahasa, saya tidak akan memutihkan sesuatu yang hitam. Kemudian percayalah perjuangan saya tidak akan pernah surut," tuturnya.
2 dari 4 halaman
Henry bahkan menjamin pendampingan hukum terhadap Teddy sama sekali tidak berdasarkan urusan honor atau bayaran.
"Dan ditambah lagi sebagai seorang muslim, karena itu saya di dalam ajaran Islam itu, kalau dalam hal ragu masih ada keraguan, salat istikharah, itu minta petunjuk ketetapan hati. Dengan hasil istikharah itu saya berketetapan bahwa dia memang nggak salah," ucap kuasa hukum Teddy ini.
Henry mengungkapkan, jika Teddy bersalah, dia mendukung agar kliennya tersebut dihukum mati.
"Kalau Teddy betul dia saya lihat masuk akal saya, dia melakukan itu, saya akan orang pertama paling depan bereaksi, kalau perlu hukum mati kan gitu," imbuhnya.
3 dari 4 halaman
Sebelumnya, keluarga dari Irjen Teddy Minahasa menunjuk Ketua Umum DPP Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Henry Yosodiningrat menjadi kuasa hukum terkait kasus peredaran narkoba.
Henry menceritakan, kala itu istri Teddy bertemu dengan dirinya untuk menjadi kuasa hukum mantan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) itu. Istri Teddy menceritakan permasalah suaminya.
"Setelah saya mendengar cerita istrinya, saya bilang oke saya akan ketemu Teddy dulu. Saya akan tanya dulu," ujar Henry saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/10).
Dari pertemuannya dengan Teddy, dia mengungkapkan, Irjen Teddy bukanlah pengguna, apalagi pengedar narkoba seperti yang disebutkan. Dia dinyatakan positif lantaran obat bius dalam pemeriksaan yang dilakukan sehari sebelum pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.
4 dari 4 halaman
"Kalaupun hasil pemeriksaan saya positif katanya, itu pengaruh obat bius, karena sehari sebelum diperiksa itu, sehari atau dua hari sebelumnya dia habis melakukan tindakan di lutut, kemudian dibius," cerita Henry.
Henry bahkan mengaku sudah mengenal sosok Teddy sejak dirinya masih menjadi AKP. Dinilainya, Teddy adalah sosok yang taat dalam beribadah dan bukan semabarangan orang.
"Saya tahu persis Teddy, saya kenal dia sejak dia AKP bukan tipe itulah. Kemudian bagaimana dengan sumpah, saya kenal Teddy orangnya taat beribadah. Nggak sembarangan dia asal bersumpah," ucap Ketum Granat. [rnd]
Baca juga:
Teddy Minahasa Diperiksa Terkait Kasus Narkoba Hari Ini
Kasus Narkoba Teddy Minahasa, Mabes Polri Panggil Lima Personel Polda Sumbar
Irjen Teddy Minahasa Mengaku Sakit, Polri Jadwal Ulang Sidang Etik
Irjen Teddy Minahasa Pernah Bicara Cari Rezeki Halal, Eh Malah Jual Barbuk Narkoba
Profil Jenderal Lulusan Terbaik jadi Kapolda Sumbar Gantikan Irjen Teddy Minahasa
Sentimen: negatif (66.7%)