Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PLN
Kab/Kota: Samarinda
Tokoh Terkait
Pemanfaatan Biohidrogen Dari POME Industri Sawit Kaltim Sebagai Sumber Energi IKN
RM.id Jenis Media: Nasional
Kalimantan telah dipilih menjadi pusat ibu kota baru Indonesia. Selain karena lokasinya yang strategis, pulau ini juga kaya akan sumber daya alam (SDA) yang mayoritas berupa perkebunan sawit. Sekitar 80 persen sumber industri sawit dunia berasal dari Kalimantan.
Sawit sendiri telah menjadi komoditas utama bagi beberapa provinsi, khususnya Kalimantan Timur (Kaltim). Sawit seringkali digunakan sebagai sumber utama minyak kelapa sawit yang selanjutnya akan dijadikan komoditas ekspor. Namun, hasil pengolahan minyak sawit tidak lepas dari menumpuknya limbah atau biomassa kelapa sawit. Salah satu bentuk biomassanya biasa dikenal dengan POME (Palm Oil Mill Effluent).
POME merupakan limbah cair terbesar yang dihasilkan dari produksi kelapa sawit yang sampai sekarang pemanfaatannya belum sepenuhnya maksimal. POME ini dapat digunakan sebagai substrat untuk menghasilkan hidrogen melalui bioreaktor yang memanfaatkan mikroorganisme. Hasil akhir dari proses ini berupa biohidrogen yang dikenal ramah lingkungan karena hampir tidak menghasilkan emisi.
Pengkonversian biohidrogen pun dapat dilakukan dengan metode elektrolisis sehingga mampu menghasilkan energi listrik. Mengingat rencana pemindahan ibu kota yang sedang berjalan dengan konsep forest city. Tentunya banyak sumber daya energi yang akan dibutuhkan. Oleh karena itu, pemanfaatan biohidrogen dari POME Kaltim dapat menjadi solusi sumber energi terbarukan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Berita Terkait : Pemainnya Terlalu Banyak, Kartel Di Industri Migor Sulit Terjadi
Pemerintah telah berencana untuk memindahkan Ibu Kota Negara yang sebelumnya berlokasi di Jakarta ke wilayah Penajam Paser Utara, Kaltim. Tentu dengan adanya rencana pemindahan ibu kota, akan dibutuhkan banyak hal yang perlu dibenahi. Salah satunya adalah aspek energi untuk ibu kota itu sendiri. Diperkirakan, ke depannya kebutuhan energi akan mencapai 23 persen pada tahun 2050 dengan target pengembangan difokuskan oleh EBT sebesar 31 persen.
Berdasarkan rencana Pemerintah, ibu kota baru nantinya memiliki konsep smart forest city, yaitu kota dengan teknologi mutakhir yang tetap melestarikan ekosistem hutan kalimantan sehingga nantinya dapat dihasilkan ruang terbuka hijau yang akan mencakup minimal 50 persen dari wilayah ibu kota dengan pasokan energi utama dari 100 persen energi terbarukan. Selain karena lokasinya yang strategis, Kalimantan juga dipilih karena sumber daya alamnya yang melimpah. Berdasarkan laporan dari United States Department of Agriculture 2019, Indonesia merupakan penghasil sawit terbesar secara global dengan menghasilkan 42,50 juta metrik ton muatan besar minyak kelapa sawit yang berkontribusi atas 58 persen dari produksi minyak sawit dunia.
Mengutip data dari Dinas Perkebunan Kaltim, hingga 2020, luas areal perkebunan kelapa sawit di Kaltim mencapai 1.374.543 hektare (ha) yang selanjutnya akan diolah menjadi minyak sawit sebagai komoditas ekspor dimana produksi TBS (Tandan Buah Segar) yang diolah sebagai minyak kelapa sawit sebanyak 17.721.970 ton atau setara dengan 3,8 juta ton CPO (Crude Palm Oil). Namun, hasil pengolahan sawit ini tentunya akan menghasilkan limbah yang kian melimpah atau dikenal sebagai POME, yakni biomassa sawit berfasa cair.
Melihat hal ini, didapatkan inovasi bahwa POME sudah seharusnya dimanfaatkan yaitu sebagai salah satu sumber energi alternatif, berupa biohidrogen dengan pengolahan menggunakan bioreaktor yang memanfaatkan mikroorganisme serta metode elektrolisis. Sehingga menghasilkan energi hidrogen ramah lingkungan tanpa emisi buangan dengan estimasi sumber daya energi yang dihasilkan sebesar 152 kWh per tahun.
Berita Terkait : Dirut PLN Dorong Inovasi Listrik Jadi Sumber Energi Murah
Dengan melimpahnya potensi POME dari pengolahan minyak kelapa sawit di Kaltim, diharapkan dapat menjadi nilai tambah dalam memasok kebutuhan energi sekaligus meminimalisir penumpukan limbah industri kelapa sawit sebagai program pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Oleh karena itu, dalam tulisan akan dibahas lebih lanjut bagaimana pemanfaatan POME sebagai biohidrogen yang akan digunakan menjadi sumber energi listrik, hal ini juga meliputi penerapan dan distribusinya di IKN Nusantara yang berkonsep smart forest city sebagai solusi sumber energi terbarukan.
Berdasarkan arahan Presiden Jokowi, pemindahan ibu kota dalam proses pelaksanaan. Lokasi IKN berada di Kaltim, lebih tepatnya sebelah utara Kota Balikpapan dan sebelah selatan Kota Samarinda, dengan luas wilayah darat kurang lebih 256.142 ha dan luas wilayah perairan laut kurang lebih 68.189 hektar. Secara administratif, saat ini wilayah IKN terletak diantara dua kabupaten, yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Alasan pemilihan lokasi tersebut karena faktor minimnya risiko bencana dan lokasi yang strategis dan berada di tengah-tengah Indonesia. Konsep dari IKN adalah smart forest city dengan memanfaatkan 100 persen energi terbarukan.
Biomassa merupakan sumber daya energi terbarukan yang berasal dari senyawa organik nabati, meliputi tanaman, pepohonan, dan vegetasi hutan tropika. Salah satunya adalah biomassa sawit atau biasa dikenal sebagai POME. Biomassa sawit bisa diubah menjadi listrik atau panas dengan proses teknologi yang kompleks. Potensi kelapa sawit di indonesia sangat sebesar yaitu 42,50 juta metrik ton, muatan membuat limbah dari kelapa sawit di indonesia juga besar. Pemanfaatan limbah kelapa sawit untuk dijadikan energi biomassa menjadi pilihan bagi indonesia untuk menciptakan energi bersih dengan total pemanfaatan sebesar 12,654 MW.
Dengan asumsi jumlah penduduk IKN yang baru sebanyak 1,5 juta jiwa, maka akan dibutuhkan energi sekitar 3,75 TWh 4,5 TWh per tahun (Bappenas, 2021). Sehingga pemanfaatan biohidrogen dari POME ini dapat membantu menyediakan elektrifikasi bagi gedung perkantoran, perumahan, dan sarana umum di ibu kota baru Indonesia.
Berita Terkait : Ferdy Sambo Ditetapkan Sebagai Tersangka
Terlebih lagi, dengan adanya konsep smart forest city di IKN, maka akan menjadi sangat penting bagi Pemerintah untuk memanfaatkan 100 persen energi terbarukan. Biohidrogen tergolong energi terbarukan karena tidak menghasilkan emisi buangan sama sekali serta menggunakan POME dari industri kelapa sawit lokal di kalimantan timur. Hal ini sejalan dengan kerangka kerja IKN dari Kementerian PPN pada 2020, yang Pemerintah berkomitmen untuk mendukung pengembangan energi terbarukan menggunakan sumber daya lokal di daerah kalimantan terutama sumber daya kelapa sawit yang sangat melimpah.
Energi hidrogen merupakan energi bersih dengan memanfaatkan limbah POME dari kelapa sawit. Energi hidrogen yang telah didapat kemudian dikonversi menjadi listrik menggunakan fuel cell. Jika ditinjau melalui prosesnya, pada awalnya limbah kelapa sawit yang telah terkumpul diurai dalam kolam limbah dan dibiarkan membusuk secara alami. Proses pembusukan biomassa ini akan menghasilkan biogas dengan kandungan utama (62 persen) gas methana (CH4). Selanjutnya POME akan difermentasi menjadi biohidrogen (H2) dengan penambahan bakteri melalui proses dark fermentation dalam bioreaktor, dengan POME yang dibutuhkan selama setahun untuk menghasilkan Biohidrogen sebesar 106,872 liter adalah 159.081,6 kilogram yang akan menghasilkan listrik sebesar 152.674,28 kWh.■
Powered by Froala Editor
Sentimen: positif (100%)