RADARBANGSA.COM - Provinsi Bali terus mempersiapkan gelaran G20 pada November 2022 mendatang. Terkait lalu lintas udara, diperkirakan akan sampai 100 penerbangan.

"Tambahannya kira-kira sekitar 70-100 flight (penerbangan). Jadi, movement (pergerakannya) 140-200. Kira-kira segitu, karena jadwalnya masih belum (pasti)," uar Direktur Utama AirNav Indonesia Polana B, Pramesti di Nusa Dua, Badung, Bali dikutip dari detik.com, Rabu, 19 Oktober 2022.

Ia menuturkan penambahan penerbangan dikarenakan 29 kepala negara membawa serta pesawat negara dalam KTT G20 di Bali. Sementara, delegasi lainnya menggunakan pesawat komersial.

Kendati begitu, Polana mengaku belum mengetahui rincian jumlah pesawat saat puncak KTT G20 ke Bali. "Terus terang, ini bukan AirNav yang menentukan, tetapi ada panitianya. Sementara, untuk kedatangan pesawat nanti, koordinatornya Kemenlu. Kami hampir setiap pekan rapat," kata Polana.

Terkait pesawat yang akan dibawa oleh kepala negara dalam G20, Polana mengakui tidak semua bisa parkir di Bali. Namun, ia menyebut sudah disiapkan bandara-bandara pendukung, seperti di Surabaya, Lombok, Yogyakarta, Semarang, hingga Makassar.

"Yang jelas pesawat-pesawat negara itu kan tidak bisa semua stay (menetap) di Bali. Kita ada bandara pendukung di sini," tandasnya.