Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: Tipikor, korupsi
Tokoh Terkait
Polisi Coret ‘Sarang Pungli’ dan ‘Sarang Korupsi' di Polres Luwu Dikirim ke RSJ, Kapolres Beri Penjelasan
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Aipda HR, anggota polisi yang mencoret dinding dan mobil patroli Polres Luwu, Sulawesi Selatan dengan tulisan ‘Sarang Pungli’ dan ‘Sarang Korupsi’ dikirim ke RS Khusus Daerah Jiwa Dadi.
Kapolres Luwu, AKPB Arisandi mengatakan Aipda HR dikirim ke tempat tersebut untuk dipulihkan kondisi kejiwaannya.
“Kita ini ibaratnya bukan karena tidak setuju dengan tulisan itu, terus kita kirim ke sini, bukan karena itu. Itu untuk kepentingan perbaikan kondisi (kejiwaan) dia,” katanya di Makassar, Selasa.
Kapolres menjelaskan terkait maksud coretan yang ditulis Aipda HR belum bisa disimpulkan sebagai bentuk kekecewaan kepada institusinya.
Baca Juga: Paracetamol Dikhawatirkan Jadi Penyebab Gagal Ginjal Misterius, IDAI Larang Penggunaannya
“Kalau masalah benar atau tidaknya tulisan itu, sekali lagi kita terbuka. Saya enggak tahu, makanya kebenaran kan harus kita cek silang. Tapi, sekali lagi kalau itu betul terjadi saya pasti koreksi itu,” ujarnya.
Dia juga belum tahu pasti apakah ungkapan coretan itu dipicu dari dalam hati HR lalu dilampiaskan ke dinding Polres Luwu, sebab masih dalam penanganan dokter kejiwaan.
“Saya enggak tahu ya, namanya pemicu. Itu yang bisa jelasin dokter, apa pemicunya,” tuturnya.
Tetapi, kata dia, terlepas dari benar tidaknya tulisan itu, pihaknya bersikap terbuka jika memang ada pelayan yang tidak pas dan tidak sesuai ketentuan.
Baca Juga: PSSI Tak Sambut FIFA, Jokowi Bersuara
Lebih lanjut, terkait kepribadian Aipda HR, Arisandi menuturkan bahwa yang bersangkutan polisi baik, walaupun sebelumnya pernah memukuli temannya lalu dipindahkan ke bagian Urusan Kedokteran dan Kesehatan Polres Luwu.
Sebelumnya, Aipda HR juga diketahui pernah menjabat kepala Unit Tindak Pidana Korupsi Polres setempat, bahkan sempat mendapatkan penghargaan. Namun, Kapolres menyatakan hanya tahu soal penghargaan itu dari mulut ke mulut.
“Dulu katanya seperti itu, saya juga belum lihat penghargaannya. Tapi, berdasarkan cerita teman-temannya memang ada,” kata dia.
Kapolres mendapat informasi dari polisi lain bahwa Aipda HR mulai terganggu kejiwaannya pada saat ayahnya meninggal dunia.
“Dari titik awal itu setelah kehilangan orangtuanya, yang bersangkutan mulai depresi karena sangat dengan kedua orang tuanya,” ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Nana Sudjana pun telah membesuk HR di RSUD Dadi. Dari rekam medis tahun 2021, HR telah beberapa kali berobat terkait kondisi kejiwaannya. Dari hasil pemeriksaan itu, HR didiagnosa psikotik akut.***
Sentimen: negatif (66.7%)