Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Denny JA
Brigadir Yosua Hutabarat
Survei: Gegara Ferdy Sambo dan Tragedi Kanjuruhan, Masyarakat Lebih Percaya TNI
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan tingkat kepercayaan publik kepada TNI lebih tinggi dibandingkan Polri.
Selaku peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa membuktikan adanya perbedaan yang signifikan antara TNI dan Polri dalam hal kepercayaan publik.
"Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap TNI berada di angka 90,9 persen. Sementara, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap polisi berada di angka 59,1 persen. Perbedaan kepercayaan pada TNI dan Polri berjarak 31,8 persen," kata Ardian.
Survei tersebut dilakukan pada 11-20 September 2022 kepada 1.200 responden di 34 provinsi dengan menggunakan metode riset kualitatif dengan analis media, Focus Group Discussion (FGD), dan wawancara mendalam (indepth interview).
Baca Juga: Survei Indeks Literasi Digital, Hoaks di Indonesia Masuk Kategori 'Sedang'
Wawancara tersebut dilaksanakan secara tatap muka dengan margin of error (MoE) survei ini sekitar 2,9 persen.
Penurunan tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polri dikarenakan adanya kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
Selain itu, kasus tragedi di Stadion Kanjuruhan juga menurunkan citra polisi kembali karena memakan korban meninggal sebanyak 132 orang.
"Polisi disalahkan karena penggunaan gas air mata, bahkan sudah kedaluwarsa pula," ujar Ardian.
Baca Juga: Survei: Elektabilitas Anies Baswedan Kalah dari Prabowo, Mantan Menteri Ini Bukan Pilihan Warga Jakarta
Namun menurut Ardian, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo justru lebih tinggi dibanding institusi Polri, yakni 65 persen.
Menurut Ardian, Jenderal Listyo Sigit disukai masyarakat karena sejak awal sudah berkomitmen untuk membersihkan institusi Polri dari oknum.
"Jarak kepercayaan kepada Kapolri dibandingkan institusi Polri sekitar 6 persen. Ini disebabkan publik melihat kesungguhan Kapolri membersihkan kembali kinerja kepolisian," ucapnya.
Menurut Ardian, mayoritas publik berharap Polri kembali kepada garis haluannya sebagai pelindung yang adil dan bersih bagi masyarakat.
Baca Juga: Survei Smart Politic Club Tunjukkan Ridwan Kamil Paling Kompeten
"Tak ada negara yang kuat dan bersih tanpa kehadiran lembaga polisi yang kuat dan bersih pula," ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada 18 Oktober 2022.
Tingkat kepercayaan publik terhadap Polri pernah mencapai 87,8 persen pada 2018. Hal itu membuat masyarakat masih menaruh harapan agar Polri dapat mengembalikan kepercayaan publik.
"Sebagai lembaga negara tentu kepercayaan publik penting untuk polisi. Semakin kuat kepercayaan publik, maka semakin mudah polisi sukses menjalankan perannya. Sebagaimana moto polisi Rastra Sewakotama. Itu artinya Abdi Utama bagi Nusa dan Bangsa," tuturnya.***
Sentimen: positif (99.9%)