Sentimen
Negatif (99%)
18 Okt 2022 : 05.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yerusalem, Tel Aviv, Canberra

Australia Membatalkan Pengakuan Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel

Tempo.co Tempo.co Jenis Media: Nasional

18 Okt 2022 : 05.30
Australia Membatalkan Pengakuan Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel

TEMPO.CO, Jakarta - Pengakuan Australia atas Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel diam-diam telah dilucuti oleh Partai Buruh. Hal itu terjadi empat tahun setelah mantan Perdana Menteri Scott Morrison membuat langkah kontroversial. Demikian dilaporkan Al Jazeera pada Senin, 17 Oktober 2022.

Baca: Sebagian Wilayah di Australia Terendam Banjir

Pada akhir 2018, Australia menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota resmi Israel, setelah pemerintah Donald Trump memutusakan merelokasi kedutaan Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem Barat.

Pemerintah Morrison secara terbuka mempertimbangkan langkah serupa pada saat itu, tetapi justru memilih jalan tengah dengan hanya mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel.

Pemerintah Perdana Menteri Anthony Albanese menghapus referensi Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel dari situs web pemerintah setelah bersumpah untuk membalikkan dukungan kontroversial pemerintah Morrison. Partai Buruh berjanji untuk membatalkan keputusan itu jika memenangi pemilu pada Mei lalu.

Dalam beberapa hari terakhir, halaman Israel pada situs web Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia diam-diam diperbarui untuk menghapus referensi bahwa Australia mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel. 

Kalimat yang dihapus berbunyi, “Konsisten dengan kebijakan lama ini, pada Desember 2018, Australia mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel, menjadi pusat Knesset dan banyak lembaga pemerintah Israel. Australia berharap memindahkan kedutaannya ke Yerusalem Barat ketika diperlukan untuk mendukung dan setelah penentuan status akhir solusi dua negara.”

Perempuan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Australia, Penny Wong, mengatakan pemerintah Australia terus mempertimbangkan status akhir Yerusalem sebagai masalah yang harus diselesaikan sebagai bagian dari negosiasi perdamaian. “Australia tetap menjadi teman lama dan pendukung kuat Israel,” Wong menambahkan.

Juru bicara Morrison mengatakan keputusan Partai Buruh perihal ibu kota Israel itu mengecewakan.

Banyak negara percaya bahwa ibu kota Israel di Yerusalem Barat dan ibu kota Palestina di Yerusalem Timur akan menjadi hasil logis dari solusi dua negara, tetapi prospek kesepakatan semacam itu belakangan telah memudar. 

Pendukung Palestina memuji keputusan Partai Buruh Australia untuk menepati janji pra-pemilihan. Kedutaan Israel di Canberra sejauh ini belum memberikan komentar. 

"Keputusan yang masuk akal dari pemerintah baru Australia untuk membalikkan keputusan sembrono yang mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel," tulis Chris Doyle, Direktur Dewan Pemahaman Arab-Inggris, organisasi nirlaba yang bekerja untuk kebijakan Timur Tengah Inggris.

Baca: Seorang Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel di Tepi Barat

AL JAZEERA | ABC NEWS

Sentimen: negatif (99.8%)