Sentimen
Netral (93%)
19 Okt 2022 : 09.41
Informasi Tambahan

Club Olahraga: Persebaya

Kab/Kota: Malang

CCTV Kanjuruhan Diduga Sengaja ‘Dihapus’, TGIPF: Rangkaian Barracuda di Lobby Utama dan Area Parkir

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

19 Okt 2022 : 09.41
CCTV Kanjuruhan Diduga Sengaja ‘Dihapus’, TGIPF: Rangkaian Barracuda di Lobby Utama dan Area Parkir

PIKIRAN RAKYAT – Salah satu rekaman CCTV di lokasi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, dengan durasi 3 jam 21 menit raib dan menyulitkan penyelidikan lanjutan.

Kendati telah undur diri dalam tugas investigasi, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, masih membantu pengungkapan fakta di lapangan lewat laporan akhirnya.

TGIPF menduga kuat adanya penghapusan salah satu rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan. Rekaman tersebut berasal dari CCTV yang membidik lobi utama dan area parkir.

Melalui laporan yang sudah diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), TGIPF menyebut CCTV yang hilang itu pergerakan rangkaian Barracuda yang sedang mengevakuasi Tim Persebaya.

 Baca Juga: Lesti Kejora Akhirnya Buka Suara Terkait Konser Cinta Leslar Bersemi Kembali

"Pergerakan awal rangkaian Barracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya, dapat terekam melalui CCTV yang berada di Lobby utama dan Area Parkir," ucap TGIPF, dalam laporannya seperti dilihat Pikiran-Rakyat.com pada Senin, 17 Oktober 2022.

Menurut TGIPF, CCTV tersebut hanya memperlihatkan rekaman dengan durasi 1 jam 21 menit, sementara sisanya, sebanyak 3 jam 21 menit sudah terhapus.

"Tetapi rekaman CCTV tersebut mulai dari pukul 22.21.30 dapat terekam dengan durasi selama 1 jam 21 menit, dan selanjutnya rekaman hilang (dihapus) selama 3 jam, 21 menit, 54 detik, kemudian muncul kembali rekaman selama 15 menit," ucap laporan itu.

TGIPF lantas mengatakan bahwa hilangnya durasi rekaman itu menghambat serta menyulitkan tugas pihak mereka untuk mengungkap fakta sebenarny dalam peristiwa yang menewaskan 132 itu.

 Baca Juga: Mahfud MD: Kekuatan Persenjataan Indonesia Sangat-sangat Mencemaskan

Bahkan, TGIPF pun mengaku tengah berupaya untuk meminta rekaman lengkap ke pihak Mabes Polri.

"Hilangnya durasi rekaman CCTV menyulitkan atau menghambat tugas tim TGIPF untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi dan sedang diupayakan untuk meminta rekaman lengkap ke Mabes Polri," ujar TGIPF lagi.

Sebelumnya, Menko Polhukam, sekaligus Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) kasus Kanjuruhan, Mahfud MD uraikan isi CCTV hasil temuannya.

Sebelumnya, rekaman CCTV terkait situasi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur itu diketahui telah beredar luas di media sosial serta disiarkan lewat televisi.

 Baca Juga: Fakta Mengejutkan di Balik Perdamaian Lesti dan Rizky Billar Terkuak, Konflik dengan Keluarga Mulai Tercium

Namun, kata Mahfud MD, fakta yang ditemukan pihak TGIPF justru jauh lebih ngeri daripada video yang dibagikan kepada masyarakat.

"Fakta yang kami temukan, korban yang jatuh, proses jatuhnya korban jauh lebih mengerikan dari yang beredar di televisi maupun medsos," ucap dia di hadapan wartawan, Jumat, 14 Oktober 2022.

Dari keterangan Mahfud MD, pihak TGIPF telah merekonstruksi sebanyak 32 rekaman CCTV yang dimiliki aparat kepolisian. ***

Sentimen: netral (93.9%)