Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Surabaya, Malang, Tiongkok
Tokoh Terkait
Perjalanan Kereta Api ke Malang Kembali Beroperasi, Kecepatan Dikurangi
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Perjalanan kereta api yang melintasi Stasiun Sumberpucung-Pohgajih, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sempat terganggu akibat adanya bencana tanah longsor yang terjadi di wilayah tersebut. Tanah longsor itu dipicu adanya hujan deras yang mengguyur kawasan itu.
KAI Daop 8 Surabaya menyatakan bahwa jalur kereta api pada petak jalur antara Stasiun Sumberpucung-Pohgajih terkena longsoran pada pukul 09.08 WIB.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan bahwa proses pembersihan jalur yang terutup longsor tersebut sudah bisa dilewati kereta api pada pukul 16.44 WIB.
Baca Juga:
Kereta Cepat Rampung, Pemkot Bandung Tolak Wacana Jabar Pindah Ibu Kota
"Dengan beroperasinya jalur tersebut, maka seluruh kereta api dari dan menuju Malang dapat kembali beroperasi," katanya di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (18/10), seperti dikutip Antara.
Luqman menjelaskan, kereta pertama yang melintas pada jalur tersebut adalah kereta api Parcel yang berangkat dari Stasiun Malang pukul 17.00 WIB. Kemudian, kereta Malabar relasi Malang-Bandung dengan keberangkatan pukul 17.10 WIB.
Ia menambahkan, dalam upaya untuk melakukan normalisasi jalur kereta api yang sempat terganggu akibat bencana tanah longsor tersebut, KAI mengerahkan puluhan pekerja beserta perlengkapan lain untuk menyingkirkan material longsor.
Sejumlah titik yang tertutup material longsor tersebut diantaranya adalah pada Kilometer (KM) 85 +4/5 serta beberapa titik lainnya yang berpotensi mengganggu perjalanan kereta yakni KM 84+8/9, KM 82+6/7, KM 81+3, KM 86+2/3, KM 82+400/500, KM 83+900/000 antara Stasiun Sumberpucung-Pohgajih.
Baca Juga:
Proyek Kereta Cepat Masuki Tahap Akhir
Dengan pertimbangan keselamatan, lanjutnya, kecepatan kereta api saat melintas jalur tersebut dibatasi maksimal 5 km/jam. Secara bertahap, petugas akan melakukan pembersihan dan pengawasan sehingga kecepatan kereta api dapat berjalan seperti normal.
"Hingga saat ini, proses normalisasi tersebut terus berjalan walaupun situasi di lapangan cukup menyulitkan karena kondisi cuaca hujan disertai material longsor batu dan lumpur yang banyak," ujarnya. (*)
Baca Juga:
Jokowi Tegaskan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bukan Proyek Bantuan Tiongkok
Sentimen: negatif (100%)