Sentimen
Positif (86%)
17 Okt 2022 : 14.32
Informasi Tambahan

BUMN: Berdikari

Event: vaksinasi

Kab/Kota: bandung

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait
Siti Nadia Tarmizi

Siti Nadia Tarmizi

Vaksin COVID-19 Mulai Langka, Ini Kata Kemenkes

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

17 Okt 2022 : 14.32
Vaksin COVID-19 Mulai Langka, Ini Kata Kemenkes

MerahPutih.com - Dari laporan Dashboard Vaksinasi Kemenkes RI per Ahad (16/10), kekosongan stok vaksin terjadi di 48 kabupaten/kota di Indonesia.

Terdapat sembilan kota/kabupaten dengan stok vaksin yang mencukupi hingga 7-10 hari ke depan, 18 kota/kabupaten mencukupi untuk 10-14 hari ke depan, kurang dari tujuh hari sebanyak 91 kota/kabupaten.

Baca Juga:

Saat Vaksin COVID-19 Asli Indonesia Mulai Digunakan Setelah 1,5 Tahun Uji Coba

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, situasi kelangkaan vaksin COVID-19 di sejumlah daerah segera diatasi paling lambat pekan keempat Oktober 2022.

"Kelangkaan ini kami akan atasi paling lambat pekan ketiga dan keempat bulan ini. Kita yakin itu," kata Siti Nadia Tarmizi dikutip dari Antara.

Ia mengatakan saat ini persediaan vaksin COVID-19 di Tanah Air tersisa sekitar 1,2 juta dosis, sebanyak 200 ribu dosis diantaranya disimpan di fasilitas milik pemerintah pusat dan sekitar 1 juta dosis lainnya menyebar di berbagai fasilitas penyimpanan daerah.

Upaya mengatasi kelangkaan vaksin ditempuh Kemenkes dengan merelokasi vaksin di sejumlah daerah yang memiliki jumlah lebih banyak, menuju daerah yang memiliki laju penyuntikan vaksin di atas rata-rata nasional.

Baca Juga:

IndoVac Jadi Jalan Indonesia Berdikari Urusan Vaksin COVID-19

"Misalnya, untuk mengisi stok vaksin di Jakarta, kami relokasi dari Banten, bisa juga geser Sulawesi Selatan. Saat ini stok vaksin di pusat tidak banyak, hanya 200 ribu dosis, kalau urgen kami distribusi," ujarnya.

Nadia mengatakan proses relokasi vaksin hingga saat ini terus dilakukan Kemenkes menuju sejumlah daerah yang membutuhkan.

"Karena vaksin ini tersebar hingga ke desa-desa, pemerintah kabupaten yang harus menarik stoknya," katanya.

Nadia mengatakan persyaratan vaksinasi dosis penguat sebagai syarat perjalanan. "Kalau memang urgen untuk bepergian, mereka harus sertakan hasil tes negatif. Itu cukup," ujarnya. (*)

Baca Juga:

Jokowi Tinjau Penyuntikan Perdana Vaksin COVID-19 Buatan Indonesia di Bandung

Sentimen: positif (86.5%)