Sentimen
Positif (100%)
18 Okt 2022 : 10.03
Informasi Tambahan

Event: vaksinasi

Hewan: Babi, Kambing

Tokoh Terkait
Abdul Hayat Gani

Abdul Hayat Gani

Andi Sudirman

Andi Sudirman

Sulsel Ditarget Kementan Suntikkan 500 Ribu Dosis Vaksin PMK untuk Hewan Ternak

18 Okt 2022 : 10.03 Views 4

Rakyatku.com Rakyatku.com Jenis Media: News

Sulsel Ditarget Kementan Suntikkan 500 Ribu Dosis Vaksin PMK untuk Hewan Ternak

Bimbingan Teknis Vaksinator dan Data Encoder PMK di Hotel Four Points Makassar, Senin (17/10/2022).

Sulsel memiliki potensi melalui populasi hewan ternak terbanyak ketiga secara nasional, yakni sebanyak 1.144.400 lebih.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapat target 500 ribu dosis vaksin dari Kementeriann Pertanian (Kementan) untuk disuntikkan ke hewan ternak sebagai upaya pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK).

Hal ini seperti disampaikan Sekertaris Daerah (Sekda) Sulsel, Abdul Hayat Gani, saat membuka Bimbingan Teknis Vaksinator dan Data Encoder PMK di Hotel Four Points Makassar, Senin (17/10/2022). Kegiatan ini digelar Kementan bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel serta Australia Indonesia Health Security Partnership.

"Tadi mendengarkan bahwa kita akan melakukan 500 ribu vaksin. Itu bukan pekerjaan mudah harus orang tertentu, harus orang terpilih, lagi-lagi pendekatan 'Biopsyco Social Cultural'. Ini yang susah, harus kita atasi fisiknya, harus kita atasi psikisnya, interaksi sosialnya, yang terakhir harus kita atasi kulturalnya," kata Abdul Hayat.

Baca Juga : Puji Gubernur Sulsel, Prof. Marsuki DEA: Tidak Gampang Bangkit Pascapandemi

"Pendekatan kultural di setiap daerah menjadi sangat penting dalam melakukan vaksinasi 500 ribu dosis. Tentu kita ingin ini sukses dan melaporkan ke pimpinan kita masing-masing," imbuhnya.

Ketua Satgas Kesehatan Hewan Sulsel ini mengungkapkan, Sulsel memiliki potensi melalui populasi hewan ternak terbanyak ketiga secara nasional, yakni sebanyak 1.144.400 lebih. Pelaksanaan vaksinasi inipun sangat penting dalam menjaga kualitas dan kondisi kesehatan hewan ternak di Sulsel.

Meski begitu, lanjutnya, dari 24 kabupaten/kota di Sulsel masih ada sejumlah daerah memiliki kasus PMK yang perlu mendapat perhatian lebih. Salah satunya di Kabupaten Wajo yang ditemukan tiga ekor hewan ternak harus disembelih untuk memotong mata rantai penularan PMK.

Baca Juga : Andi Sudirman Bertemu Mantan Presiden dan Wapres di Acara Pernikahan Anak Salim Segaf

"Kita harus betul-betul lakukan protect. Terakhir kasus di Wajo, tiga ekor kita eksekusi supaya mata rantai kita cut, ndak melebar, potong saja. Total populasi hewan ternak 1,4 juta lebih yang ada di Sulsel, termasuk di dalamnya kambing dan babi," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, drh. Nurlina Saking, mengungkapkan, Bimbingan Teknis Vaksinator dan Data Encoder ini digelar sebagai upaya peningkatan capaian vaksinasi sesuai amanah Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang pada 11 Oktober lalu melakukan diskusi. Sulsel pun menyatakan kesiapan menuju Desember Zero Case atau tidak adanya lagi kasus tambahan PMK yang masih aktif.

"Terlaksananya kegiatan ini atas kerja sama Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, bersama Australia Indonesia Health Security Partnership, dengan pemerintah provinsi Sulawesi Selatan," jelasnya.

Baca Juga : BPS: Tahun 2022, Produksi Padi Diperkirakan Meningkat 1,25 Juta Ton

Pada bimtek kali ini, kata Nurlina, petugas yang ditunjuk tidak hanya dari dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan kabupaten/ kota, tetapi juga dari unsur TNI/Polri yang akan diberikan pelatihan vaksinasi dan pencatatan data encoder.

Dalam kesempatan itu, Nurlina juga menyampaikan data terakhir kasus PMK di Sulsel. "Sebagaimana catatan terakhir bahwa jumlah kasus di Sulawesi Selatan per 16 Oktober adalah 3.935 kasus yang masih aktif, dengan total kasus awal kejadian adalah 9.148," ungkapnya.

Dengan demikian, kata Nurlina, masih ada sekitar 45 persen kasus aktif yang harus segera diselesaikan. "Jumlah ini akan terus bertambah jika tidak dilakukan upaya pengendalian yang salah satunya adalah peningkatan cakupan vaksinasi pada ternak-ternak yang sehat," tuturnya.

Baca Juga : Menutup Acara FLOII, Mentan SYL Optimistis Florikultura Indonesia Makin Mendunia

Melalui kegiatan pelatihan ini dan dengan keterlibatan sejumlah unsur petugas vaksinator dan petugas pencatatan data encoder, Nurlina berharap target Zero Case untuk kasus PMK di Sulsel bisa tercapai hingga pada Desember nanti.

Sentimen: positif (100%)