Sentimen
Positif (79%)
18 Okt 2022 : 11.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Kasus: Narkoba

Tokoh Terkait

Sepak Terjang Karier Teddy Minahasa, Ajudan Jusuf Kalla hingga Bongkar Kasus Ferdy Sambo

18 Okt 2022 : 18.20 Views 1

Bisnis.com Bisnis.com Jenis Media: Nasional

Sepak Terjang Karier Teddy Minahasa, Ajudan Jusuf Kalla hingga Bongkar Kasus Ferdy Sambo

Bisnis.com, SOLO - Irjen Teddy Minahasa ditahan karena dugaan kasus narkoba pada Jumat (14/10/2022).

Ia diangkat menjadi Kapolda Jawa Timur menggantikan Irjen Nico Afinta yang dicopot karena tragedi Kanjuruhan.

Tak berselang lama, ia terseret kasus narkoba dengan tudingan menggelapkan barang bukti dan berjualan sabu.

Pihak kepolisian mengatakan bahwa Teddy menjual sabu sebanyak 5 kilogram dan mendapat uang sekitar Rp400 juta. Ia bahkan diduga mendapat setoran sebanyak Rp300 juta per kilonya.

Ungkap kasus sabu terbesar

Irjen Teddy Minahasa memiliki sepak terjang yang mentereng dunia kepolisian. Ia bahkan disebut menjadi Kapolda paling kaya versi LHKPN.

Nama Teddy mulai bersinar setelah ia berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu terbesar dalam sejarahnya.

Setidaknya diamankan 41,4 kg sabu diamankan oleh Polda Sumbar pada 21 Mei 2022.

Ungkap kasus judi online yang melibatkan Ferdy Sambo

Teddy juga menggulung praktik perjudian online yang juga menyeret Ferdy Sambo. Operasi pengungkapan judi online bersandi 303 ini dilakukan oleh Teddy sejak 1 Agustus 2022 hingga 15 Agustus 2022.

Untuk diketahui, kode 303 merujuk pada praktek perjudian online yang mendapat dukungan dari kepolisian. Judi online dengan nama Konsorsium 303 ini mencuat karena melibatkan Ferdy Sambo.

Ajudan Jusuf Kalla

Irjen Teddy Minahasa sempat menjadi ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2014. Ia kemudian mendapat penghargaan Seroja Wibawa Nugraha sebagai Lulusan Terbaik Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXI-TA 2017 Lemhanas RI, saat menjabat sebagai staf ahli Wapres pada 2017.

Satu tahun kemudian ia mendapat tanda kehormatan seperti Bintang Bhayangkara Nararya yang diberikan Presiden Joko Widodo.

Sentimen: positif (79.9%)