MerahPutih.com - Sejumlah teman sekelas dan guru kelas pengajar Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menempuh pendidikan di SMAN 6 Solo angkat suara terkait tudingan ijazah palsu SMAN 6 Solo yang diarahkan pada Presiden RI ke-7 itu.

Seorang teman sebangku kelas 1 SMAN 6 Solo Mahmud Nurwindu (61) mengatakan, banyak pihak yang meragukan ijazah SMA Jokowi membuat para alumni perlu meluruskan. Terlebih ijazah itu diragukan berarti bukti kelulusan teman seangkatan juga dianggap palsu.

"Kita kan punya dokumen, kita punya saksi hidup. Artinya dokumen di sekolahan ada sehingga tidak perlu diragukan lagi," kata Mahmud usai konferensi pers di SMAN 6 Solo, Senin (17/10).

Baca Juga:

Ia sangat menyayangkan adanya tudingan ijazah palsu yang diarahkan kepada Presiden Jokowi. Padahal, dokumen pendidikan dan guru yang mengajar telah bersaksi Jokowi benar-benar lulusan SMAN 6 Solo.

"Saya masih ingat jika beliau (Jokowi) rambutnya gondrong dan jadi kenangan sampai sekarang," kata dia.

Ia juga mengingat Jokowi selalu ranking pertama mulai kelas 1 sampai kelas 3. Saat ujian, Jokowi selalu menutupi kertas jawaban agar tidak dicontek teman lainnya.

Guru Bahasa Indonesia Jokowi Sri Winarni mengingat waktu kelas 3 SMA, Jokowi orangnya santun serta tidak pernah buat masalah. Selain itu, tidak pernah bolos sekolah.

"Nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia beliau (Jokowi) bagus. Yang saya ingat rambutnya panjang, pendiam, dan sopan," katanya.

Baca Juga:

Ia memastikan ijazah Jokowi asli dan lulusan SMAN 6 Solo. Dokumen semua ada di sekolah bisa dibuktikan.

Kepala Sekolah SMAN 6 Solo Munarso mengatakan, pertama kali dibangun nama sekolah ini dulunya adalah Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP). Seiring berjalannya waktu sekolah berganti nama SMAN 6 Solo sampai sekarang.

"Jadi dulu beliau (Jokowi) masuk masih bernama SMPP. Sekarang sudah ganti nama resmi menjadi SMAN 6 Solo," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga: