Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini, sampaikan pandangannya soal kondisi Partai Nasdem usai mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Nasdem yang dikenal sebagai partai pemerintahan itu, sebelumnya menonaktifkan poltisi seniornya Zulfan Lindan.

Penonaktifan yang ditandatangani Ketua Umum Surya Paloh, menyebutkan Zulfan kerap mengeluarkan pernyataan tidak produktif yang cenderung menurunkan citra partai. Zulfan diketahui menyebut Anies sebagai anti tesis Jokowi.

Kritik pun menghujani Nasdem. Partai yang memiliki tiga kader sebagai menteri dalam kabinet Jokowi itu, disebut bermain dua kaki. Desakan agar Jokowi mengganti menteri dari kader Nasdem kian santer.

Faldo Maldini berkisah, saat dirinya masih sebagai juru bicara PAN, kondisi yang mirip dialami Nasdem saat ini juga dialami PAN pada 2018. Setahun menjelang pilpres 2019.

"Waktu itu ada kejadian PAN juga alami kondisi yang tidak jauh berbeda dengan hari ini yang terjadi di NasDem, PAN memiliki menteri bernama Pak Asman Abnur, MenPAN-RB yang perform, bagus performancenya,” ujar Faldo di Youtube Channel Total Politik, Sabtu (15/10/2022).

Sementara PAN punya kader yang saat itu menjabat menteri, PAN malah mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. Dikisahkan kader Partai Solidaritas Indonesia ini, Prabowo oleh Amien Rais disebut sebagai anti tesis Jokowi.

Lanjut Maldini, Ketum PAN Zulkifli menyerahkan semua keputusan kepada Asman Abnur. Akhirnya, Asman memutuskan untuk mundur dari jabatan menteri.

“Ketum PAN bilang 'ya sudah kader yang sudah diwakafkan, terserah Pak Asman mau bagaimana', seingat saya gitu. Terus Pak Asman dengan gentleman, dengan gesture yang baik, besar hati, memilih mundur dari kabinet, kabinet kerja waktu itu," ujarnya.

Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) ini menyebut, Nasdem saat ini hidup dengan satu fase yang sama dengan dua sikap. Menjadi bagian dari pemerintahan sembari menyiapkan anti tesis Jokowi.

Maka dari itu kata Faldo, karena kondisi yang hampir mirip, ia bilang Nasdem bisa belajar dari PAN. Mengingat PAN waktu itu bisa terhindar dari hujatan publik.

Foto: Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini