Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: University of California
Kab/Kota: Bogor, California
Kasus: kekerasan seksual
Tokoh Terkait
KDRT Bisa Berimbas pada Perekonomian Korban, Simak Penjelasannya
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Kekerasan dalam rumah tangga yang juga bisa disebut sebagai kekerasan interpersonal (IPV), secara langsung memengaruhi jutaan orang setiap tahunnya.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), hampir 1 dari 4 wanita, dan 1 dari 7 pria, mengalami kekerasan fisik yang parah dari pasangan intim di beberapa titik dalam hidup mereka.
Perkiraan ini kemungkinan rendah, lantaran stigma sosial yang meluas terkait dengan IPV, banyak individu yang terkena dampak langsung sehingga sulit melaporkan.
Baca Juga: Seorang Remaja Terseret Arus Sungai Cileungsi Bogor Usai Selamatkan Temannya, Tim SAR Lakukan Pencarian
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Healthline, jenis kekerasan pada pasangan intim yang menjadi pola perilaku koersif atau mengendalikan di antaranya adalah kekerasan fisik, kekerasan seksual, kontak seksual yang tidak diinginkan, pelecehan, ancaman kekerasan seksual.
Kemudian, agresi psikologis yang merupakan penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal untuk memberikan kendali atas orang lain, dan/atau niat untuk menyakiti mereka secara mental atau emosional.
Hal tersebut dapat mencakup kontrol koersif dengan mengisolasi mereka dari teman dan keluarga, membatasi akses mereka ke uang, melarang mereka menggunakan kontrasepsi atau mengekploitasi kerentanan.
Baca Juga: Ada Pergolakan Batin, Lesti Kejora Diramal Tetap Akan Ceraikan Rizky Billar
Ketika kita berpikir tentang berapa banyak biaya kekerasan dalam rumah tangga, kita cenderung berpikir dalam hal biaya langsung. Mencakup perawatan medis, biaya kepolisian, penahanan, dan layanan hukum.
Tetapi IPV juga mengeluarkan sejumlah biaya tidak langsung. Ini adalah efek jangka panjang dari kekerasan yang berdampak pada kualitas hidup, produktivitas, dan peluang korban.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ini mungkin termasuk biaya psikologis, penurunan produktivitas, kehilangan pendapatan, dan biaya nonmonetary lainnya.
Baca Juga: Pengacara Brigadir J Diakui 100 Persen Benar oleh Seorang Perwira, Kamaruddin: Dia Jujur Sebab Mau Pensiun
Menurut sebuah studi tahun 2004 dari University of California, San FranciscoTrusted Source, total biaya IPV terhadap wanita di Amerika Serikat melebihi $8,3 miliar setiap tahun.
Penelitian itu mengandalkan data tahun 1995, sehingga pada tahun 2015, jumlah ini kemungkinan akan jauh lebih tinggi.
Secara global, menurut Pusat Konsensus Kopenhagen dan menggunakan data 2013, biaya tahunan IPV di seluruh dunia adalah $ 4,4 triliun, yaitu sekitar 5,2 persen dari PDB global.
Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Daya Mahasiswa Sunda (Damas) Tetap Eksis Jaga Entitas Sunda
Para peneliti mencatat bahwa angka sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi, karena kurangnya pelaporan.***
Sentimen: negatif (100%)