Sentimen
Positif (78%)
17 Okt 2022 : 08.18
Informasi Tambahan

Institusi: MUI

Kasus: covid-19

Luncurkan IndoVac, Dirut Bio Farma: Indonesia Tidak akan Impor Lagi Vaksin Covid-19

17 Okt 2022 : 08.18 Views 1

Prfmnews.id Prfmnews.id Jenis Media: Nasional

Luncurkan IndoVac, Dirut Bio Farma: Indonesia Tidak akan Impor Lagi Vaksin Covid-19

PRFMNEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meluncurkan vaksin Indovac dari PT Bio Farma, Kota Bandang pada Kamis, 13 Oktober 2022 membuat Indonesia tidak akan lagi mengimpor vaksin Covid-19.

Pemerintah Indonesia akan menyetop impor vaksin Covid-19, karena telah memproduksi serta meluncurkan vaksin dalam negeri yang diberi nama IndoVac.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, ini merupakan komitmen bahwa produksi vaksin dalam negeri yang mampu setara dengan vaksin buatan luar negeri.

Baca Juga: Pendataan Regsosek Akan Digelar Door to Door Mulai 15 Oktober 2022, Simak Tujuan dan Manfaatnya

"Indonesia tak akan impor lagi vaksin Covid dari luar negeri. Kita sepenuhnya akan menggunakan vaksin buatan dalam negeri, sesuai arahan Menteri Kesehatan," ucap Honesti.

Honesti pastikan kualitas vaksin Indovac mampu bersaing dengan produk vaksin lain yang sebelumnya digunakan di Indonesia.

"Dari sisi kualitas, efikasinya, semua sama dengan vaksin impor, itu dibuktikan dengan data hasil uji klinis, bukan hanya pernyataan saya. Dan kepastian tentang kehalalan juga sudah diberikan oleh Kementerian Agama dan MUI," tuturnya.

Baca Juga: Lesti Kejora Temui Rizky Billar di Polres Metro Jakarta Selatan, Cabut Laporan KDRT? Begini Kata Polisi

Selain itu, vaksin IndoVac rencananya juga akan dikirim untuk kemanusiaan ke negara-negara yang selama ini tingkat vaksinasinya rendah seperti beberapa negara di Afrika.
"Rencananya kita akan bantu beberapa negara di Afrika yang tingkat vaksinasinya rendah seperti Zimbabwe, Nigeria dan Kenya," ucapnya.

Seiring waktu, menurut Honesti, produksi vaksin IndoVac akan terus bertambah, mulai dari 20 juta dosis hingga 120 juta dosis.***

Sentimen: positif (78%)