Sentimen
Positif (99%)
17 Okt 2022 : 06.54
Informasi Tambahan

Institusi: IPB, Institut Pertanian Bogor

Kab/Kota: Bogor

Partai Terkait

Buntut Hanyutnya Adzra Nabila, IPB Lakukan 2 Langkah Pengamanan Pembelajaran

17 Okt 2022 : 13.54 Views 1

Ayobogor.com Ayobogor.com Jenis Media: Regional

Buntut Hanyutnya Adzra Nabila, IPB Lakukan 2 Langkah Pengamanan Pembelajaran

AYOBOGOR.COM -- Institut Pertanian Bogor atau IPB mengambil dua langkah cepat untuk mengamankan proses pembelajaran di kampusnya terhadap ancaman cuaca ekstrem.

Kebijakan ini dilakukan dengan menyesuaikan prakiraan BMKG dan penerapan pemeriksaan pohon-pohon di lingkungan kampus dengan teknik Arborikultur.

Tindakan tersebut merupakan respon dari peristiwa salah satu mahasiswi IPB Adzra Nabila (20) terbawa hanyut di drainase Jalan Dadali Kota Bogor pada Rabu sore, 12 Oktober 2022, saat hujan deras.

Baca Juga: Ini Besaran Uang Pensiun Anies Baswedan setelah Tak Lagi Jadi Gubernur DKI Jakarta

Jenazah Adzra diketahui terbawa hanyut hingga 80 kilometer di Sungai Ciliwung wilayah Jakarta Barat dan baru ditemukan setelah lima hari menghilang pada Ahad pagi, 16 Oktober 2022.

"Rencana kebijakan yang akan diambil antara lain, pertama penyesuaian metode pembelajaran di saat cuaca yg tidak kondusif. IPB akan terus memantau perkiraan cuaca dari BMKG untuk menentukan metode pembelajaran. Jadi metode pembelajaran akan lebih fleksibel. Bagi kami keselamatan nomor satu," kata Rektor IPB Arif Satria kepada Antara saat dikonfirmasi dari Kota Bogor, Ahad.

Kedua, kata Arif, IPB akan melakukan Arborikultur untuk pemeriksaan kesehatan pohon-pohon di lingkungan kampus. Arborikultur merupakan teknik untuk mendiagnosis pohon-pohon yang berpotensi tumbang.

Peranan arboris atau dokter pohon dalam pemeriksaan kesehatan dan perawatan individu pohon harus terus ditingkatkan dan dijadikan profesi.

Baca Juga: Hujan Deras di Cipanas, Sejumlah Pengunjung Hotel Sempat Terjebak

Hal tersebut, menurutnya, akan mendukung pengelolaan ruang terbuka hijau yang memang membutuhkan pengetahuan dan teknik mutakhir sebagai alat bantu diagnosis.

Misalnya teknologi sonic tomography, drilling resistance, dan lain sebagainya agar pohon atau pepohonan yang dikelola tetap sehat dan tidak mudah tumbang. Arif mengemukakan, ketersediaan tenaga arboris atau dokter pohon profesional masih sangat kurang.

Oleh karena itu Klaster Riset Arborikultur IPB bekerja sama dengan Balai Kejuruan Teknik Kehutanan - Persatuan Insinyur Indonesia (BKTHut-PII) dan didukung oleh MArI dan KLHK telah menyelenggarakan pelatihan teknik pemeriksaan pohon di lanskap Kota-kota yang juga dikaitkan dengan perolehan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) bagi para insinyur professional BKTHUT.

Sentimen: positif (99.8%)